Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan Ranu Manduro Disebut Mirip New Zealand? Ini Fakta dan Video Viralnya

Kompas.com - 02/03/2020, 14:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Penasaran dengan Ranu Manduro, padang rumput di Mojokerto, Jawa Timur yang disebut-sebut mirip pemandangan di New Zealand?

Ternyata tempat ini sejatinya bukan lokasi wisata, namun lokasi bekas pertambangan pasir dan batu (sirtu) milik lahan, PT Wira Bumi.

Saat ini, tepatnya sejak Jumat (28/2/2020), lokasi tersebut ditutup pemilik lahan. Di pintu masuk terdapat tulisan 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin.

Warga sekitar pun berharap pemilik lahan segera membuka lagi lahan itu untuk wisata.

Pasalnya, beberapa hari terakhir sejak Ranu Manduro menjadi viral, penghasilan warga mengaku penghasilan mereka ikut bertambah seiring banyaknya pengunjung. 

Kompas.com mengungkap sejumlah fakta menarik dari kehebohan Ranu Manduro tersebut.

1. Dinas Pariwisata Mojokerto bantah tutup Ranu Manduro

Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

Sehari setelah tim Divisi Pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kab Mojokerto datang ke Ranu Manduro, Ranu Manduro tiba-tiba ditutup.

Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo membantah bahwa Pemkab Mojokerto telah menutup kawasan tersebut.

"Itu bukan dari Pemkab Mojokerto, kelihatannya (ditutup) yang punya lahan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah, mengatakan, kawasan padang rumput itu ditutup oleh pihak pemilik lahan.

"Iya ditutup (PT Wira Bumi, Red)," ujarnya singkat saat dikonfirmasi SURYA.co.id, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Sempat Viral karena Mirip New Zealand, Ranu Manduro Ditutup untuk Umum

 

2. Dinas ingatkan warga yang berkunjung

Pemandangan di Ranu Manduro, Mojokerto, Jawa TimurSurabaya Fess Pemandangan di Ranu Manduro, Mojokerto, Jawa Timur

Menurut Amat, berdasar kajian di lapangan, pemerintah kabupaten memastikan, lahan Ranu Manduro merupakan bekas tambang milik perusahaan swasta.

Untuk itu, pihaknya mengimbau warga untuk berhati-hati saat mengunjungi lokasi tersebut. 

"Untuk pengunjung juga harus hati-hati karena bekas galian dikhawatirkan tanahnya masih labil apalagi sekarang cuaca hujan masih ekstrem," ujarnya

Amat juga mengatakan, apabila pemilik lahan ingin menjadikan lokasi itu sebagai tempat wisata, untuk segera mengurus perizinan.

"Iya mas itu ternyata lahan milik swasta kalau dijadikan tempat wisata ya terserah saja, namun agar segera diurus perizinannya," tutur Amat.

Baca juga: Dua Orang di Indonesia yang Terpapar Virus Corona adalah Ibu dan Anak

3. Video viral di media sosial

Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

Di media sosial, keindahan pemandangan di perbukitan Ranu Manduro disebut mirip perbukitan di New Zealand.

Hal itu membuat lokasi itu menjadi daya tarik pengunjung dari luar kota.

Bahkan, berbondong-bondong ingin menyaksikan keindahan alam Ranu Manduro di musim penghujan.

Ini link video keindahan Ranu Manduro yang tengah viral:

Baca juga: Ranu Manduro Ditutup Pemilik Lahan, Pemerintah Desa "Lobi" agar Tetap Dibuka

 

4. Warga dukung Ranu Manduro jadi lokasi wisata

Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana di Ranu Manduro, padang rumput bekas kawasan pertambangan, di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

Menurut Eka, dalam beberapa hari terakhir, penghasilan warga sekitar Ranu Manduro meningkat setelah banyak wisatawan berkunjung.

Hal itu membuat Eka berharap pemilik lahan agar berkenan membuka kembali kawasan Ranu Manduro demi kepentingan warga.

"Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Mobil Patroli Polsek Tembagapura Ditembaki KKB, Satu Angota Terluka

(Penulis: Caroline Damanik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com