Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Perusakan UIN Mataram, Berawal dari Pergantian Petugas Keamanan hingga Dosen Jadi Korban Pengeroyokan

Kompas.com - 02/03/2020, 14:38 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah orang tak dikenal lakukan pengerusakan gedung Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (1/3/2020) dini hari, saat setelah serah terima petugas keamanan yang baru.

Selain melakukan pengrusakan gedung, seorang dosen juga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tersebut.

Mendapat laporan itu, polisi akhirnya turun tangan dan minta pelaku segera menyerahkan diri.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Perusakan setelah serah terima petugas keamanan baru

Ilustrasi kekerasanTHINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD Ilustrasi kekerasan

Perusakan yang dilakukan puluhan orang tak dikenal tersebut terjadi pada Minggu dini hari.

Saat kejadian tersebut, pihak kampus usai melakukan serah terima petugas keamanan baru, sekitar pukul 00.00 WITA.

Tak lama kemudian, sejumlah orang berteriak dari luar gedung dan meminta pengurus kampus untuk keluar.

"Terus ada suara lemparan, pecah kaca," kata Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Mataram, Subuh saat dikonfirmasi, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: CCTV Diperiksa, Perusak UIN Mataram Diimbau Menyerahkan Diri

2. Pelaku diduga dari masyarakat sekitar

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Subuh menduga pelaku perusakan gedung kampus tersebut berkaitan dengan perekrutan petugas keamanan yang baru.

Karena dari informasi yang didapat, masyarakat sekitar menginginkan seluruh tenaga pengamanan yang baru itu berasal dari daerah wilayah Jempong.

Namun, karena kontrak pengamanan dengan pihak ketiga sebelumnya sudah berakhir, pihak kampus memutuskan untuk merekrut tenaga keamanan dari masyarakat di Sekarbela, Karang Anyar, dan Jempong.

“Karena pihak kampus yang ambil alih keamanan sementara, kami pilih sebagian ada yang dari masyarakat lingkungan Sekarbela, Karang Anyar, dan Jempong juga ada” kata Subuh.

Baca juga: Perusakan Kampus UIN Mataram Diduga Terkait Pemutusan Kontrak Pekerja

3. Dosen dikeroyok

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Seorang dosen UIN Mataram bernama Fahrurozi menjadi korban pengeroyokan oleh pelaku perusakan gedung.

Wakil Rektor UIN Mataram, Nurul Yakin berada di lokasi saat perusakan gedung tersebut terjadi.

Karena tidak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa merekam menggunakan ponsel terhadap pelaku saat sedang melakukan perusakan.

Pelaku yang mengetahui ada yang merekam kemudian marah dan mengejarnya.

Mengetahui dia dikejar, Fahrurozi berusaha melindungi Wakil Rektor yang juga orangtuanya itu untuk lari.

"Saat itu saya foto saya film (ambil video), dia (orang tak dikenal) marah akhirnya dikejar saya. Karena saya dikejar, anak saya mencoba melindungi. Saya disuruh pergi, anak saya dikeroyok," kata Nurul saat dikonfirmasi di Mataram, Minggu (1/3/2020).

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian pelipis dan dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Perusakan UIN Mataram, Seorang Dosen Terluka karena Dikeroyok

4. Polisi turun tangan

Kondisi kerusakan Kampus UIN MataramKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Kondisi kerusakan Kampus UIN Mataram

Mendapat laporan adanya aksi anarkis yang dilakukan sejumlah orang tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan.

Kabag Ops Polresta Mataram Kompol M Taufik mengatakan, polisi masih mengidentifikasi pelaku perusakan dengan memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar kampus.

"Kami masih mempelajari CCTV dan petunjuk," kata Taufik ketika dikonfirmasi di Mataram, Minggu (1/3/2020).

Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, ia menduga perusakan oleh orang tak dikenal itu dilakukan oleh warga setempat.

Hal itu disebabkan karena adanya kesalahpahaman terkait berakhirnya kontrak kerja petugas keamanan oleh pihak ketiga.

Meski demikian, pihaknya meminta pelaku untuk segera menyerahkan diri. Mengingat dari rekaman CCTV sudah teridentifikasi para pelakunya.

Baca juga: Kampus UIN Mataram Diserang Orang Tak Dikenal, Kerugian Capai Rp 1 M

Penulis : Karnia Septia, Idham Khalid | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com