Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Budi Sembunyikan Jasad Delis Anaknya di Gorong-gorong Sekolah

Kompas.com - 02/03/2020, 12:14 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kematian Delis Sulitina (13), siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat, terus diungkap oleh polisi.

Setelah melalui penyelidikan, polisi meyakini bahwa yang membunuh Delis adalah Ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat (45).

Pembunuhan itu dilakukan gara-gara Delis meminta uang biaya studi tur kepada Ayahnya.

Baca juga: Cita-cita Delis Jadi Polwan Kandas karena Dibunuh Ayahnya hingga Dibuang ke Gorong-gorong

Selain iu, dalam penyelidikan juga terungkap alasan Budi menyembunyikan jasad anaknya di gorong-gorong sekolah, usai dicekik di bagian leher.

"Alasan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong, supaya dikira korban kecelakaan," ujar Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di kantornya, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Pengakuan Lengkap Budi Bunuh dan Buang Jasad Anaknya ke Gorong-gorong Sekolah

Menurut Anom, pelaku sudah merencanakan hal tersebut usai membunuh korban.

Selain itu, Budi mengetahui bahwa mayat yang membusuk akan sulit diketahui sidik jarinya.

Anom menambahkan, pelaku telah tiga kali diperiksa penyidik, sejak kali pertama mayat korban ditemukan oleh warga di gorong-gorong sekolah, pada 27 Januari 2020 lalu.

Awalnya, setelah dua kali diperiksa, pelaku masih menyangkal dan mengaku kepada penyidik bahwa dia tidak mengetahui apapun terkait kematian anaknya.

Sampai akhirnya, pelaku mengaku saat pemeriksaan akhir disertai keterangan hasil pemeriksaan 14 orang saksi dan pengumpulan bukti-bukti termasuk hasil otopsi.

"Pelaku saat pemeriksaan terakhir langsung mengaku saat dibawa ke lokasi kejadian di sebuah rumah kosong. Sampai akhirnya kami memutuskan tersangka hanya satu orang, yaitu Ayah kandungnya sendiri. Itu juga sesuai pengakuan pelaku," kata Anom.

Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka, Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Bantah Bunuh Anaknya

Sesuai informasi dari polisi, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja Ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum.

Saat itu, korban bertemu dengan Ayahnya dan meminta uang Rp 400.000 untuk studi tur sekolahnya ke Bandung.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban sebesar Rp 200.000 dan meminjam kepada bosnya Rp 100.000.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek-cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," kata Anom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com