Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk yang Tewas Diamuk Massa di Papua Baru Menikah dan Janji Akan Pulang Kampung

Kompas.com - 01/03/2020, 16:33 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.COM –Yus Yunus (26) sopir truk asal Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang tewas dihakimi massa di Jalan Trans Nabire, Papua, sempat melontarkan niat untuk pulang kampung ke keluarganya.

Dia ingin berziarah ke makam mendiang ayahnya.

Selain karena ingin datang ke pusara ayahnya, Yus yang baru beberapa bulan menikah, ingin berkumpul dengan kembali dengan keluarganya di Polewali Mandar setelah beberapa tahun merantau di Papua.

Keinginan Yus semasa hidupnya itu diungkapkan ibunya, Nanni.

Baca juga: 4 Fakta Sopir Tewas Diamuk Massa, Polisi Dinilai Lalai, Bukan karena Tabrak Babi hingga Bupati Minta Maaf

Namun, keinginan Yus harus pupus. Dia tewas diamuk massa pada Senin (23/2/2020) setelah dituduh menabrak warga. Padahal, tuduhan itu salah sasaran.

Jenazah Yus sudah dipulangkan ke kampung halamannya. Pemuda itu dimakamkan bersampingan dengan ayahnya.

Kini keluarganya hanya bisa menuntut keadilan untuk Yus.

Kakak Yus, Hasriani, juga mempertanyakan polisi yang ada di sekitar lokasi pengeroyokan adiknya.

"Polisi harusnya punya Protap pengamanan di TKP, bukan malah membiarkan adik saya terbunuh dan disiksa hingga tewas," kata Hasriani di rumahnya, Desa Sumberjo, Dusun Taramanu, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Sopir asal Polman Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Bupati Dogiyai Minta Maaf

Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

 

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Karena mereka menduga, Yus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.

Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda.

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.

Jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com