POLEWALI MANDAR, KOMPAS.COM –Yus Yunus (26) sopir truk asal Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang tewas dihakimi massa di Jalan Trans Nabire, Papua, sempat melontarkan niat untuk pulang kampung ke keluarganya.
Dia ingin berziarah ke makam mendiang ayahnya.
Selain karena ingin datang ke pusara ayahnya, Yus yang baru beberapa bulan menikah, ingin berkumpul dengan kembali dengan keluarganya di Polewali Mandar setelah beberapa tahun merantau di Papua.
Keinginan Yus semasa hidupnya itu diungkapkan ibunya, Nanni.
Namun, keinginan Yus harus pupus. Dia tewas diamuk massa pada Senin (23/2/2020) setelah dituduh menabrak warga. Padahal, tuduhan itu salah sasaran.
Jenazah Yus sudah dipulangkan ke kampung halamannya. Pemuda itu dimakamkan bersampingan dengan ayahnya.
Kini keluarganya hanya bisa menuntut keadilan untuk Yus.
Kakak Yus, Hasriani, juga mempertanyakan polisi yang ada di sekitar lokasi pengeroyokan adiknya.
"Polisi harusnya punya Protap pengamanan di TKP, bukan malah membiarkan adik saya terbunuh dan disiksa hingga tewas," kata Hasriani di rumahnya, Desa Sumberjo, Dusun Taramanu, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Minggu (1/3/2020).
Baca juga: Sopir asal Polman Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Bupati Dogiyai Minta Maaf
Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.