Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Meningkat, Terjadi 8 Kali Guguran Lava Pijar

Kompas.com - 01/03/2020, 12:43 WIB
Andi Hartik,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Jawa Timur, meningkat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melaporkan pada Kamis (27/2/2020), pos pengamatan telah melaporkan terjadi satu kali letusan di Gunung Semeru yang sertai asap putih tebal setinggi 200 meter ke arah utara.

Selain itu juga teramati adanya delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 200 hingga 1.000 meter dari pusat guguran.

Pusat guguran berada pada jarak 750 meter dari kawah aktif.

Baca juga: Sebanyak 50 Ribu Bibit Vetiver Ditanam di Lereng Gunung Semeru

Di puncak yang sama juga teramati sinar api sekitar 50 meter di kawah saat malam hari.

Asap kawah membumbung terus menerus setinggi 50 meter hingga 100 meter.

Sedangkan berdasarkan aktivitas kegempaan, tercatat ada 14 kali letusan dengan dengan amplitudo 11 milimeter hingga 23 milimeter.

Durasi letusan mulai dari 70 detik sampai 280 detik.

Terpantau pula gempa akibat guguran sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2 milimeter hingga 10 milimeter dengan durasi 60 detik hingga 100 detik.

Baca juga: Semburkan Abu Vulkanis Setinggi 400 Meter, Gunung Semeru Tetap Waspada

Aktivitas ini meningkat dari periode sebelumnya, yakni periode pengamatan 25 Februari 2020.

Saat itu hanya teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan. Sinar api yang teramati setinggi 50 meter.

Meski begitu, status gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu masih berada di level II waspada.

 

PVMBG merekomendasikan masyarakat supaya tidak beraktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru atau Jongring Seloko.

Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, berdasarkan pengamatan oleh PVMBG memang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di puncak yang bernama Mahameru itu.

"Jadi kalau dilihat dari data di atas ada peningkatan aktivitas dari hari sebelumnya. Tapi status masih tetap waspada level 2," katanya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Sarif meminta masyarakat waspada dan mengikuti rekomendasi dari PVMBG.

Sampai saat ini, pendakian Gunung Semeru masih ditutup. Penutupan berlangsung sejak kebakaran hutan melanda gunung tersebut pada pertengahan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com