Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Terinfeksi Corona, WN Korsel Bunuh Diri di Solo

Kompas.com - 01/03/2020, 12:27 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Memo tersebut menuliskan riwayat korban yang merasa terinfeksi virus corona.

Korban juga menuliskan riwayat perjalanan. Sebelum ke Solo, Jawa Tengah, korban sempat melakukan perjalanan ke China dan kembali ke Korea.

Dalam memo itu korban menuliskan pula riwayat pemeriksaan kesehatannya. Korban menyatakan mengalami sakit iritasi pada tenggorokan.

Kapolresta Surakarta, Kombes Andy Rifai mengatakan korban WN Korea Selatan yang ditemukan tewas bunuh diri di kamar hotel karena depresi. Bukan disebabkan karena virus corona atau COVID-19.

Baca juga: Waspada, WHO Peringatkan Wabah Virus Corona Dapat Hidup Kembali

Hal tersebut dibuktikan dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban di laboratorium forensik RSUD Dr Moewardi Kota Surakarta. Dari hasil pemeriksaan korban negatif virus corona.

"Korban depresi karena sakit. Bukan virus corona," kata Andy saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Korban JE sudah dipulangkan ke negara asal. Korban dijemput oleh anggota keluarga didampingi Kedutaan Besar Korea Selatan dan kepolisian Korea Selatan.

Terpisah, Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta, Eko Haryati mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sudah kondisi meninggal.

"Pihak kepolisian meminta pemeriksaan luar dan cek tenggorakan korban. Hasil pemeriksaan negatif (corona)," ungkap Eko.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com