Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Tragedi Susur Sungai, Siswa Ungkap Isi Percakapan 'Rapat Online'

Kompas.com - 01/03/2020, 12:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 KOMPAS.com- Sebanyak 10 siswa SMPN 1 Turi tewas hanyut dalam tragedi susur sungai, Jumat (21/2/2020).

Seminggu setelah peristiwa itu, seorang siswa bernama Abisa mengungkap adanya rapat online, sebutan bagi pembahasan yang dilakukan melalui aplikasi.

Mendadak

Abisa menunjukkan, agenda susur sungai diberitahukan secara mendadak melalui rapat online.

Pemberitahuan melalui layanan pesan grup tersebut dikirim pada Kamis (20/2/2020) atau malam sebelum acara digelar.

"Pemberitahuan oleh guru pembina, lewat grup WA, lalu dilanjutkan rapat online," katanya, seperti dilansir dari Tribun Jogja.

Baca juga: Patriotisme Pegiat Alam Terbuka Pascaduka Susur Sungai SMPN 1 Turi

Informasi singkat

IlustrasiREUTERS/ Dado Ruvic Ilustrasi
Abi sempat menyodorkan ponsel. Ia memperlihatkan rekaman percakapan grup Pramuka di sekolahnya.

Kamis (20/2/2020) petang, seorang guru pembina menulis pesan sebagai berikut:

'Disampaikan aja kls 7 dan 8 bsk susur sungai. Wajib bersepatu, warna bebas'

Pemberitahuan tersebut disahut beberapa pertanyaan dari anggota grup.

Namun, guru pembina hanya menjawab singkat, 'Nanti kita bahas.'

Baca juga: Tebus Kesalahan atas Kematian 10 Siswa, Alasan 3 Tersangka Susur Sungai Sempor Tolak Penangguhan Penahanan

Rute diberitahukan dua jam kemudian

Petugas melakukan penyisiran untuk mencari sejumlah pramuka SMPN Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan  berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Petugas melakukan penyisiran untuk mencari sejumlah pramuka SMPN Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia.
Dua jam setelah pemberitahuan pertama tersebut, guru pembina baru menjelaskan mengenai lokasi susur sungai.

'Besok rutenya mulai outbond sempor, naik sebelum bendungan kembangarum,' demikian tertulis di grup tersebut.

Selain itu, lanjut Abisa, tak ada pembicaraan lainnya mengenai persiapan susur sungai.

Termasuk mengenai teknis lengkap, serta peralatan pengamanan.

Abisa menambahkan, mereka hanya diperintah membawa tongkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com