Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Sopir Tewas Diamuk Massa di Depan Polisi yang Bawa Senjata

Kompas.com - 29/02/2020, 13:55 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami Yus Yunus (26), asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Ia tewas setelah dianiaya massa di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, Papua, pada Minggu (23/2/2020).

Dalam rekaman video yang diunggah kakak korban Anhy Nayah, 25 Februari 2020, di media sosial itu memperlihatkan detik-detik Yunus tewas dianiaya massa.

Ironisnya, di video berdurasi 5 menit tersebut korban terlihat sudah berusaha lari mencari perlindungan kepada polisi setempat.

Namun, polisi yang terlihat membawa senjata di lokasi kejadian tidak mampu menghadang massa yang berusaha membunuh korban.

Hingga akhirnya, korban tewas di tempat setelah dianiaya menggunakan kayu dan senjata tajam oleh warga.

Baca juga: Polisi Aceh Tangkap 4 Tersangka Pengeroyokan Jurnalis

Dalam video itu, Anhy juga menuliskan sejumlah keterangan dan mengecam peristiwa naas yang menimpa adiknya.

Bantu di viralkan sawadara kasihan adekq yg meminta pertolongan tapi di biar kan sj. Mana rasa kemanusian nya ini pihak kepolisian,, kasian adekq lari" sana sini minta pertolongan tapi tdk ada yg bantu,, malah pihak kepolisian dgn santai nya melihat adekq di hajar massa. mana keadilan mu,, mana yg namanya mengayomi masyarakat,, mana yg katanya dari masyarakat untuk masyarakat.

Ya Allah kasian adekq tolong di bantu viralkan kasian adek ini berusaha hindari noge yg kecelakaan nabrak babi di jalan makanya mobil adek masuk ke semak semak krn menghindari eh malah adekq yg di tuduh nabrak & di amuk massa,, anehnya lagi adekq di bunuh di dpn aparat tanpa pertolongan sama sekali,, ya Allah kasian adekq sudah lari lari minta pertolongan tapi tdk di aman kan sama sekali.

Polisi kalian tdk punya hati betul,, tinggal berdiri di belakang truk,, ninton pegang senjata,, membiarkan adekq di amuk massa ya Allah mohon ke adilan mu,, mana ke adilan yg ada di indonesia,, Ya allah sy tdk tetima sekali adekq di siksa di TKP di depan polisi,, sedangkan polisi hanya berdiam pegang senjata,,, ya Allha tunjukan ke adulan mu, mana masyarakat indonesia,, mana anak mandar bugis kalian tega kah kami di perlakukan kayak binatang,, ya Allah harus kemana kami mengadu. haruskah kami di perlakukan seperti binatang.

Aksi main hakim sendiri dan sikap polisi saat menangani kasus tersebut mendapat kecaman dari warga.

Baca juga: Menangis, Terdakwa Kasus Main Hakim Sendiri Minta Keringanan Hukuman

Dilansir dari Tribunnews.com, kejadian itu bermula saat korban yang sedang melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, mengetahui ada seorang warga setempat yang diketahui bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.

Melihat kejadian itu, Yunus kemudian berhenti dan melaporkannya kepada polsek terdekat.

Setelah mendapat laporan itu, Yunus bersama anggota polisi mengunjungi lokasi.

Namun setibanya di lokasi, justru warga menganggap Yunus yang menabrak Damianus dan babi tersebut hingga tewas.

Warga yang tersulut emosi, kemudian mengejar Yunus dan menganiayanya hingga tewas.

Tanggapan Kapolda

Kapolda Papua, Irjen Paulus WaterpauwKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw

Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas. Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan supir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal, namun ternyata bukan dia sebenarnya. Artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,”beber Kapolda.

Baca juga: Terdakwa Kasus Main Hakim Sendiri di Bekasi Dituntut 10-12 Tahun Penjara

Pembiaran polisi

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/NURSITA SARI Ilustrasi polisi

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.

Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional,"jelasnya.

Meski demikian, pihaknya menyayangkan terjadinya peristiwa main hakim sendiri yang dilakukan masyarakat.

Terlebih, saat itu korban sudah dalam pengawasan dan perlindungan kepolisian.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Di Depan Polisi Bersenjata Sopir Truk Tewas Dianiaya Massa di Nabire, Kapolda Papua Angkat Bicara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com