Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di 5 Desa Jatinangor, Jalur Sumedang-Bandung Lumpuh, Ribuan Rumah Terendam

Kompas.com - 28/02/2020, 22:47 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Banjir dadakan menerjang 5 desa di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (28/2/2020) sore.

Banjir akibat luapan air Sungai Cikeruh ini mulai merendam ribuan rumah di wilayah Desa Sayang, Cikeruh, Hegarmanah, Cipacing, dan Mekargalih mulai Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Warga Dusun Taraju RW 03/09 Desa Sayang, Ahmad Kusyadi mengatakan, warga panik karena air datang secara tiba-tiba.

"Rumah saya terendam sampai atap. Kami panik karena tadi air datang tiba-tiba. Habis semua barang-barang tak ada yang tersisa," ujar Ahmad kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020) malam.

Hingga pukul 21.00 WIB, ketinggian air di wilayah terendam banjir tertinggi sudah berangsur surut.

Baca juga: Jatinangor Sumedang Diterjang Banjir 1 Meter Lebih, Warga Panik

Banjir seatap mulai surut 1 meter

Banjir merendam wilayah Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020) sore. Sejumlah warga mengaku panik karena air datang tiba-tiba. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Banjir merendam wilayah Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020) sore. Sejumlah warga mengaku panik karena air datang tiba-tiba. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Pantauan Kompas.com di lokasi, ketinggian air di wilayah paling terdampak ini surut hingga 1 meter.

"Iya tadi sore mah nyampai atap rumah, sekarang Alhamdulillah bisa cepat surut, sekitar 1 meteran lagi," tutur Ahmad.

Selain merendam ribuan rumah, akses jalur jalan alternatif penghubung Sumedang-Bandung, yaitu Jalan Sayang, Jatinangor lumpuh total.

Baik kendaraan yang datang dari arah Rancaekek, Bandung menuju Jatinangor, Sumedang tidak bisa melintas karena ketinggian air di badan jalan sekitar 500 meter hingga 1, 5 meter.

Komunitas Pecinta Alam dari Wanapala Jatinangor dan Rejanawana Unpad Jatinangor turun membantu untuk evakuasi warga.

Baca juga: Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Raih Gelar Doktor dari Unpad

 

Desa Sayang lokasi terparah

Banjir merendam wilayah Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020) sore. Sejumlah warga mengaku panik karena air datang tiba-tiba. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Banjir merendam wilayah Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020) sore. Sejumlah warga mengaku panik karena air datang tiba-tiba. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Koordinator Komunitas Irfan Ramadan menyebutkan, untuk evakuasi warga komunitas menurunkan 4 perahu.

"Iya tadi dapat WA dari warga di sini katanya kejebak banjir. Makanya kita bantu bawa perahu buat evakuasi," sebut Irfan kepada Kompas.com di Desa Sayang.

Di tempat yang sama, Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana mengatakan, Jumat sore, pihaknya menerima sejumlah laporan kejadian bencana di 5 kecamatan.

"Selain banjir yang menerjang Kecamatan Jatinangor, Sukasari, Tanjungsari, Cimanggung. Ada kejadian longsor di Kecamatan Pamulihan. Yang terparah memang di Desa Sayang, Jatinangor ini," ujar Indra.

Baca juga: Banjir Lumpur di Jalan Sumedang, Pengendara Motor Berjatuhan

Evakuasi warga

Jalan Sayang penghubung Jatinangor, Sumedang-Rancaekek, Bandung terendam banjir hingga tidak dapat dilalui kendaraan, Jumat (28/2/2020).KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Jalan Sayang penghubung Jatinangor, Sumedang-Rancaekek, Bandung terendam banjir hingga tidak dapat dilalui kendaraan, Jumat (28/2/2020).
Indra menuturkan, pihaknya bersama TNI dan unsur lainnya fokus membantu evakuasi warga.

"Kami fokuskan ke evakuasi warga dulu. Untuk korban jiwa sejauh ini belum ada laporan.

Untuk Jalan Sayang ini mudah-mudahan malam ini air sudah surut dan bisa dilalui kembali," tutur Indra.

Indra menambahkan, 60 personel dari Polres Sumedang diterjunkan ke lokasi kejadian.

Indra mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak panik.

"Warga agar tetap waspada. Tidak panik," kata Indra. 

Baca juga: Pergerakan Tanah di Sumedang, 5 Rumah Warga Rusak Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com