Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dianiaya Ayah Tiri, Kuku Bocah 9 Tahun Dicabut, Tubuh Disundut Rokok

Kompas.com - 28/02/2020, 18:44 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Dul Goni, Kepala Dusun 3 Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, mengantar SW (9) menjalani visum di RSUD Loekmonohadi.

Siswa MI NU Basyirul Anam itu mengalami luka di wajah dan tubuh diduga akibat dianiaya ayah tirinya, N (40).

Goni menceritakan, kasus kekerasan diduga dialami SW di indekos yang ditinggalinya di RT 01 RW 03, Desa Jati Wetan.

SW tinggal bersama N dan ibu kandung SW, SS(35).

Goni menceritakan, dugaan penganiayaan ini diketahui dari guru mengaji SW, Sunarsih (55).

Baca juga: Ganjar Minta Sekolah Tempat Terjadinya Bullying di Purworejo Ditutup atau Dilebur

Lantaran lima hari tak masuk kelas mengaji, Sunarsih mencari keberadaan SW.

"Setelah ketemu, ternyata anaknya dalam kondisi sudah lebam seperti habis dipukuli," ujar Goni di Jati Wetan, Kamis (27/2/2020).

"Bahkan, penuturan si anak, dia juga ‎disundut rokok dan kukunya dicabut," ujar Goni menambahkan.

Berbekal keterangan ini, Goni dan warga melaporkan kejadian ini ke Polres Kudus.

SW menjalani visum untuk melengkapi bukti dan keterangan.

"Menurut pengakuan anak, penyiksaan itu dilakukan saat ibunya tidak ada di rumah. Sementara, ayahnya mengatakan, alasan memukul anak karena si anak nakal sehingga diberi hukuman," ujar Goni.

Ibu SW, SS bekerja sebagai buruh pabrik di Sayung, Kabupaten Demak. Sementara N seorang juru parkir.

Goni mengatakan, saat ini, SW tinggal di rumah Ketua RT 01 RW 03 Desa Jati Wetan, Bronto.

SW juga telah masuk sekolah di antar istri Bronto, Nuraini. Sementara Nuraini mengaku kaget mendengar N menganiaya anak tirinya.

Pasalnya, pria tersebut bersikap ramah dan baik kepada tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com