Pada Selasa (18/2/2020) tim unit K-9 Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim menurunkan anjing herder jenis German Shepherd mengendus jejak terakhir Yusuf lewat bukti sepatu terakhir yang digunakan Yusuf saat hilang.
Anjing bernama Tappy itu kemudian berjalan mengikuti parit. Penciuman anjing ini dinilai jadi bukti tambahan menguatkan Yusuf jatuh ke parit.
Polisi belum memiliki bukti kuat Yusuf berjalan atau berlari masuk ke parit saat menghilang di PAUD Jannatul atau hilang karena diambil orang.
Tidak ada bukti saksi atau CCTV yang melihat rekam jejak Yusuf berjalan atau pun berlari menuju parit atau jatuh ke parit.
Selain mati karena tenggelam, Hastry juga menyebut Yusuf bukan korban kekerasan. Itu dilihat semua tulang Yusuf yang masih utuh.
Di antaranya, tujuh tulang belakang ruas leher, sembilan tulang belakang ruas dada, lima tulang belakang ruas pinggang, tulang belikat kiri kanan, tulang iga kiri kanan, tulang panggul, tulang tungkai bawah, dua tulang paha, tulang lengan atas.
"Semua tak cedera atau kekerasan," kata Hastry saat memberi keterangan pers di Mapolresta Samarinda, Kamis (27/2/2020).
Lebih lanjut, Hastry juga menyebut persambungan antartulang terlepas pun tak ada resapan darah atau patahan. Semua terlepas secara normal karena proses pembusukan.
Karena itu Yusuf disebut bukan korban kekerasan karena minim bukti dan petunjuk yang mengarah pada tindakan kekerasan.