Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Lagi Tangkap Buaya Berkalung Ban, Matt Wrigt Kembali ke Palu

Kompas.com - 28/02/2020, 16:20 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com- Matthew Nicolas Wright alias Matt Wright, pencinta reptil asal Australia, kembali ke Palu, Sulawesi Tengah.

Pembawa acara di saluran televisi National Geographic datang untuk melihat perkembangan buaya berkalung ban di Sungai Palu.

Dalam kedatangan kali ini, Matt Wright datang sendiri, tanpa rekannya Chris Wilson.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Pangi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)  Sulawesi Tengah, Haruna Hamma, mengatakan intens menyampaikan hasil monitoring ke Matt.

Baca juga: Matt Wright Buat Crowdfunding untuk Dana Bebaskan Buaya Berkalung Ban

Hingga akhirnya Matt datang lagi ke Indonesia selanjutnya terbang ke Palu.

"Matt baru datang kemarin. Tadinya dia mau ke Amerika tapi dia sempatkan untuk ke Palu melihat kondisi buaya berkalung ban," kata Haruna, Jumat (28/2/2020).

Namun saat Matt Wright datang, cuaca di Palu mendung. Kondisi sungai yang  keruh secara  menyulitkan tim untuk melakukan penyelamatan.

Haruna menyebut, Matt Wright bersama tim sudah sejak kemarin sudah memonitoring di beberapa titik hingga pagi tadi.

"Matt hanya beberapa hari  di Palu. Untuk itu kita akan memaksimalkan kondisi ini. Jadi selama 1 hingga 2 hari ini kami akan melakukan melanjutkan operasi penyelamatan ini," kata Haruna.

Baca juga: Setelah Matt Wright, Giliran Forrest Galante Coba Tangkap Buaya Berkalung Ban

Sebelumnya, Matt Wright sudah berupaya menangkap buaya berkalung di Sungai Palu.

 

Dia membuat perangkap besi, menggunakan harpun, hingga menggunakan drone untuk menangkap reptil itu.

Hanya saja, binatang melata itu tidak kunjung tertangkap.

Sebelum Wright, pada 2018, seorang pencinta reptil bernama Panji juga sempat berupaya menangkap buaya berkalung ban di Palu.

Namun, upaya laki-laki yang dikenal lewat acara televisi Panji si Petualang itu tidak membuahkan hasil.

Sejak kemunculannya pada 2016, buaya berkalung ban di Palu sudah menyita perhatian warga.

Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah beberapa kali mencoba melepaskan ban dari leher buaya tersebut.

Namun, semua usaha itu belum berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com