SOLO, KOMPAS.com - Praktik pemalsuan akun Gojek atau "Gojek tuyul" kembali viral.
Yang terbaru, praktik kecurangan ini terjadi di Jawa Timur.
Pelaku mampu meraup keuntungan atau bonus mencapai Rp 400 juta.
Melansir Antara, pelaku berinisial MF memiliki 8.850 nomor ponsel. Polisi juga menyita sebanyak 40 ponsel dari tangan pelaku.
Aplikasi Gojek tuyul pernah marak terjadi di Solo, "Kota Bengawan" sekitar tahun 2017-2018.
Keberadaan aplikasi pasang titik ini sangat merugikan perusahaan, apalagi bagi mitra Gojek lainnya.
"Maraknya itu (Gojek tuyul) antara tahun 2017-2018. Pastinya sangat merugikan," kata pembina basecamp Merak Gojek Terminal Tirtanadi Solo, Awan Suryadi (42), ditemui Kompas.com di basecamp kawasan Terminal Tirtanadi Solo, Jateng, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Pelaku Gojek Tuyul Raup Rp 400 Juta dari Bonus Transaksi Fiktif
Aplikasi Gojek tuyul bisa digunakan dari jarak sekitar 1 kilometer dan dipusatkan dalam satu titik.
Pengguna aplikasi ini biasanya jarang berkumpul bersama driver Gojek lainnya dan cepat mendapat order.
Mereka juga mencari tempat yang lebih aman atau jauh dari driver Gojek yang biasa mangkal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.