Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Ibu Kandung Tahu Anaknya Dibunuh Ayah, Pelaku Pura-pura Cari Delis

Kompas.com - 28/02/2020, 15:34 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulitina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat, yang jasadnya ditemukan di gorong-gorong sekolah tak menyangka pelaku pembunuh anaknya ternyata mantan suaminya Budi Rahmat (45).

Mengetahui itu, ia pun geram kemudian berteriak melontarkan kata-kata ancaman dan meminta kepada penegak hukum untuk menghukum mati mantan suaminya tersebut.

"Kok tega ayahnya bunuh anak sendiri. Jadi si dia pelakunya. Awas kamu ya sudah tega menghabisi anak kesayangan saya. Itu juga anaknya dia, kenapa bisa Ya Allah," teriak Wati saat mendengar kabar pembunuh anaknya oleh mantan suaminya itu di rumahnya, Kamis (27/2/2020) sore.

Baca juga: Budi Ingin Kematian Anaknya seperti Kecelakaan, tapi Hasil Otopsi Ada Bekas Cekikan

Diakui Wati, ia tak pernah menaruh curiga sedikit pun kepada mantan suaminya tersebut.

Bahkan selama ini dirinya mengira kalau anaknya adalah korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

"Tidak ada saya curiga ke dia. Soalnya saya berpikir tidak mungkin dilakukan oleh ayahnya sendiri," katanya.

Baca juga: Nyawa Delis Melayang Akibat Ayah Tak Punya Uang...

Bahkan, kata Wati, saat orang lain selama ini menuduh mantan suaminya sebagai pembunuh korban, dirinya selalu membela pelaku.

"Saya itu Pak, selama ini banyak yang bilang orang lain ke saya dibunuhnya oleh ayahnya. Saya bilang bukan dan tak mungkin karena ayahnya sayang ke anaknya. Saya selalu ditipu oleh orang seperti dia," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Ayah Bunuh dan Buang Mayat Anaknya ke Gorong-gorong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com