Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Kematian Delis, Wali Kota Tasikmalaya Larang Kegiatan Study Tour di Sekolah

Kompas.com - 28/02/2020, 15:00 WIB
Irwan Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Delis Sulitina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya dibunuh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat (45) ditenggarai masalah uang study tour sekolah sebesar Rp 400.000.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menginstruksikan dinas pendidikan menyelidiki acara study tour di sekolah korban.

Dirinya pun berjanji permasalahan sama antara anak dan orangtuanya terkait biaya sekolah seperti ini tak akan terulang kembali.

"Saya sudah perintahkan ke dinas pendidikan untuk segera menyelidiki pihak sekolah terkait acara study tour itu. Saya akan secepatnya mengevaluasi study tour di tiap SD dan SMP di Kota Tasikmalaya. Jangan sampai dijadikan ladang bisnis sekolah tersebut," jelas Budi saat dihubungi wartawan, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Ini Motif Ayah Kandung Buang Jasad Anaknya di Gorong-gorong Sekolah

Budi menambahkan, dinas pendidikan akan secepatnya mengkaji kembali setiap acara study tour di sekolah jangan sampai memberatkan para siswa dan orangtuanya terutama masalah biaya.

Jika sampai selama ini acara study tour itu banyak dikeluhkan oleh para orangtua siswa, Budi mengaku akan menghentikan program tersebut.

"Kami meminta agar dinas pendidikan harus mengkaji secara menyeluruh yang berkaitan dengan study tour sebagai ekstrakurikuler dan jika perlu dihentikan. Karena, langkah tersebut supaya tidak menjadi beban anak dan orangtua. Salah satu kasusnya, ya seperti Delis ini," tambahnya.

Budi pun mengapresiasi keberhasilan Polres Tasikmalaya Kota yang telah mengungkap misteri kematian siswi SMP yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya.

Baca juga: Gara-gara Uang Study Tour, Ayah Bunuh Siswi SMP yang Tewas di Drainase Sekolah

Dengan kejadian ini, Pemkot Tasikmalaya akan memperketat pengawasan melalui dinas pendidikan terkait beberapa pungutan biaya yang dilakukan pihak sekolah tanpa sepengetahuan pemerintah.

Jika diketahui masih ada pungutan ilegal di SD dan SMP Kota Tasikmalaya, Budi mengaku tak akan segan memecat kepala sekolah dan gurunya karena sudah memberatkan orangtua murid.

"Jika sampai ditemukan lagi, saya akan pecat kepala sekolah dan gurunya. Jangan sampai ada pungutan lagi meski berdalih alasan klasik telah mendapatkan dewan komite sekolah," tegasnya.

Baca juga: Penjelasan Sekolah soal Study Tour yang Jadi Pemicu Pembunuhan Anak oleh Ayah

Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya pada Senin (27/1/2020) lalu.

Pelaku Budi Rahmat (45), merupakan ayah kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.

Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.

Setibanya di tempat kerja pelaku yaitu salah satu rumah makan Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk study tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200 ribu dan meminjam kepada bosnya Rp 100 ribu.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto.

Sampai akhirnya mayat Delis, ditemukan membusuk di dalam gorong-gorong sekolahnya setelah dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri beberapa hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com