Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Hama Wereng Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi di Jember

Kompas.com - 28/02/2020, 13:19 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.comCuaca buruk yang terjadi di Jember menyebabkan munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT).

Sedikitnya, sudah ada 50 hektare tanaman padi petani yang diserang hama wereng.

“Dengan cuaca ekstrem ini, kadang panas luar biasa, lalu hujan begitu lama, ini rentan muncul hama wereng,” kata ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Sejak Januari 2020, 300 Jemaah Minta Rekomendasi Umrah pada Kemenag Jember

 

Menurut dia, hama wereng tersebut sudah mengganggu tanaman padi di Kecamatan Sumbersari, Ajung, Tanggul, Ambulu dan Wuluhan.

Dia mengatakan, hama wereng tersebut mengancam padi milik petani bakal gagal panen.

“ini kalau tidak diantisipasi secara optimal, akan terjadi gagal panen,” tutur dia.

Jumantoro menyarankan, agar petani yang sawahnya diserang hama wereng, segera berkoordinasi dengan pengamat hama, penyuluh, kepala desa maupun Bhabinsa.

“Sehinga dilakukan penyemprotan massal agar tidak meluas pada daerah lainnya,” tutur dia.

Berdasarkan data dari anggota HKTI, Jumantoro memperkirakan ada sekitr 50 hingga 100 hektare lahan padi yang terserang hama wereng.

Bahkan, tak hanya wereng, tapi berbagai jenis OPT lainnya.

“Petani cek pengairannya, cek kalau sudah diambang batas membahayakan, segera disemprot dengan obatnya. Atau tanyakan pada penyuluh,” papar Jumantoro.

Menurut dia, bila hama wereng tersebut tidak segera ditangani, maka bisa menyebabkan gagal panen.

“Kami berharap petani melihat ke lahannya, lakukan penyemprotan agar tidak merambah ke lokasi lainnya,” tutur dia.

Baca juga: Upaya Agen Perjalanan Meyakinkan 38 Calon Jemaah Umrah di Jember

Sejauh ini, sudah ada beberapa petani yang melakukan penyemprotan masal dengan swadaya.

“Di Pakusari sudah ada beberapa tanaman padi petani yang diserang hama wereng,” tambah Didik, petani asal Pakusari.

Namun, lahan miliknya masih aman dari serangan hama wereng karena masih tahap baru keluar buah.

“Biasanya yang diserang itu kalau padi sudah berbuah,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com