Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,9 Juta Keluarga di Jawa Barat Tak Punya Rumah Layak

Kompas.com - 28/02/2020, 13:17 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perumahan dan Permukiman merilis ada kenaikan jumlah kebutuhan rumah layak bagi masyarakat Jawa Barat.

Pada tahun 2015, mereka mencatat ada 1,2 juta kepala keluarga di Jabar yang tak memiliki rumah layak huni.

Jumlah tersebut membengkak pada tahun 2018 menjadi 1,9 juta rumah tangga.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Dicky Saromi memahami bahwa kebutuhan rumah layak menjadi masalah serius bagi Jabar.

Baca juga: Emil Disentil Netizen, Wagub Jabar: Jangan Dilihat TikTok-nya, tapi Tujuannya Pamer Produk Jabar

 

Namun, kondisi luas lahan yang mulai menipis menjadi kendala utama.

Dicky menuturkan, dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) budidaya permukiman di Jawa Barat, lahan untuk permukiman hanya tersisa 154.000 hektare.

Lahan itu kebanyakan tersedia di wilayah pedesaan.

"Makanya banyak konflik pembangunan. Mengambil lahan konservasi, mengubah sawah karena di kota sudah semakin terbatas," ujar Dicky saat ditemui di kantor Disperkim Jabar, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung, Jumat (28/2/2020).

Pembangunan apartemen

Karena itu, kata Dicky, pembangunan rumah vertikal menjadi salah satu solusi untuk menambal kebutuhan rumah layak masyarakat di tengah ketersediaan lahan yang masih menipis.

Pemprov Jabar, lanjut dia, telah menyiapkan program pembangunan rumah vertikal yang diberi nama Apartemen Juara bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah.

"Saat ini kita baru punya empat rumah vertikal, di Rancaekek, Batujajar, Ujungberung, dan Solokan Jeruk. Umumnya baru di metro Bandung," ucapnya.

Dalam waktu terdekat, Disperkim akan membangun hunian vertikal di kawasan Gedebage, Kota Bandung di lahan seluas 3,4 hektare milik Pemprov Jabar.

Rencananya, ada empat menara yang akan dibangun.

"Tahun depan kita minta pemerintah pusat membantu untuk pembiayaan. Rencananya ada empat tower, 11 tingkat dengan total 1.424 unit," kata Dicky.

Ada pun rencana lainnya, 119 menara akan dibangun di wilayah Cirebon-Patimban-Majalengka (Rebana) dengan total luas lahan mencapai 59,38 hektare.

Di Kawasan Purwakarta-Cikopo-Cikampek akan dibangun 19 menara dengan luas lahan 9,67 hektare.

Sementara di kawasan Pangandaran rencananya dibangun tiga menara di area 1,28 hektare.

"Di Tasikmalaya 29 tower bangunan, luas lahan 14,55 hektare. Di Kawasan MetroBodebek akan dibangun 91 tower bangunan dengan luas lahan 45,48 hektare," ungkapnya.

Menurut Dicky, jumlah kebutuhan perumahan vertikal itu tak selalu menjadi tanggung jawab pemerintah.

Baca juga: Main TikTok bersama Cinta Laura Saat Jabar Banjir, Ridwan Kamil Disentil Netizen

 

Karena itu, ia pun mendorong para pengembang untuk berpartisipasi dalam mencukupi kebutuhan rumah layak di Jabar.

"Kami juga dorong swasta bukan hanya kami. Kami bahas dengan asosiasi karena rumah vertikal ini praktis harus jadi dulu baru bisa dipasarkan. Kalau rumah tapak baru site plan bisa dipasarkan dari sisi pembiayaannya lebih leluasa," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com