Budi membawa jasad Delis dengan memboncengkannya menggunakan sepeda motor.
Tangan Delis diikatkan ke tubuhnya menggunakan gulungan kawat telepon bekas.
Saat membawa mayat Delis, hujan deras mengguyur Tasikmalaya, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," kata Anom.
Mayat Delis didorong paksa sampai ke dalam gorong-gorong, sekitar 2 meter.
Ia menyampaikan, gorong-gorong dipilih sebagai tempat membuang jasad Delis supaya orang mengira, Delis meninggal karena kecelakaan.
Malam itu pula, ibunda Delis Wati Fatmawati (46) mencari anaknya lantaran tak kunjung pulang ke rumah. Delis dilaporkan hilang.
Baca juga: Sandiwara Ayah Delis, Bilang Ingin Pelaku Ditemukan, Malah Jadi Tersangka
Sekitar empat hari kemudian, tepatnya Senin (27/1/2020), warga setempat menemukan jasad Delis.
Warga curiga lantaran air drainase menggenang hingga ke jalan saat hujan deras mengguyur.
Saluran air yang dicurigai mampet itu kemudian dicek.
Warga malah menemukan mayat seorang siswi perempuan dengan seragam Pramuka lengkap.
Tim Unit Identifikasi kemudian membongkar tembok beton saluran drainase untuk mengevakuasi jasad Delis.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.