KOMPAS.com- Syok luar biasa. Hal itulah yang dialami Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulistina (13) siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya.
Satu bulan menanti terungkapnya kasus kematian Delis, ia dikejutkan dengan kabar bahwa putri yang dicintainya itu tewas di tangan mantan suaminya, ayah Delis sendiri, Budi Rahmat.
Wati tak kuasa menahan air matanya. Sebab setelah membunuh anaknya, Budi bertindak seolah-olah ia panik dan mencari Delis.
Pada saat mendengar kata-kata itu, Wati menepis anggapan orang-orang.
Sebab, Budi, setelah membunuh Delis memang berpura-pura mencari keberadaan Delis.
Budi dan Wati saat itu mengendarai sepeda motor berdua mencari Delis, dua hari sebelum jasad Delis ditemukan.
Budi bahkan memarahi Wati lantaran dianggap tak bisa menjaga anaknya.
"Saya itu Pak, selama ini banyak yang bilang orang lain ke saya dibunuhnya oleh ayahnya. Saya bilang bukan dan tak mungkin karena ayahnya sayang ke anaknya," katanya menyesal.
Baca juga: Sandiwara Ayah Delis, Bilang Ingin Pelaku Ditemukan, Malah Jadi Tersangka
Budi membunuh Delis tepat di hari yang sama saat Delis tak pulang ke rumahnya yakni pada Kamis (23/1/2020) sore, sepulang sekolah.
"Berarti saat saya bersama dia (pelaku) mencari ke rumah saudara di Indihiang anak saya sudah dibunuh kalau begitu. Dasar tukang bohong dari dulu," ucap Wati menahan geram.
Kelakuan Budi membohongi dirinya rupanya bukan kali pertama.
Ibunda Wati yang juga merupakan nenek Delis, sejak dulu tak setuju Wati hidup bersama Budi, lantaran mengetahui menantunya suka berbohong.
"Ibu saya, Pak yang sudah dari dulu curiga ke mantan suami (pelaku). Orangnya juga paling cuek ke anak-anak kandungnya selama ini dan jarang menafkahi," kata Wati.
Baca juga: Jawab Siswi yang Tewas di Gorong-gorong Ada Bersama Dirinya, Ayah Delis: Saya Hilang Ingatan
Polisi menetapkan Budi Rahmat, ayah kandung Delis sebagai tersangka, sebulan setelah mayat Delis ditemukan di gorong-gorong sekolahnya.
Budi mencekik Delis hingga tewas saat mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah dengan angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.
Sesampainya di sana, Delis meminta uang untuk biaya study tour ke Bandung sebesar Rp 400.000.
Saat itu, Budi memberikan uang Rp 300.000 untuk Delis.
Namun Delis merasa uang pemberian ayahnya kurang. Budi membawa Delis ke rumah kosong, cekcok pun terjadi.
Budi yang tak bisa menahan diri kemudian mencekik Delis hingga tewas.
Ia lalu membuang mayat Delis di gorong-gorong sekolahnya.
Tujuannya, agar orang-orang mengira Delis tewas karena kecelakaan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.