Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Ibu Kandung, Remaja Jebolan The Voice Indonesia Diamankan Polisi

Kompas.com - 28/02/2020, 10:40 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Jebolan The Voice Indonesia TH (17), asal Desa Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kupang, NTT, ditangkap polisi.

Remaja perempuan yang masih duduk di bangku SMA tersebut diduga melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya pada Rabu (26/2/2020).

Aksi kekerasan yang dilakukan TH tersebut viral setelah ada saksi yang mengetahui kejadian itu merekam dan mengunggahnya di media sosial.

Tampak dalam video berdurasi 24 detik itu, TH memarahi sang ibu berinisial AH.

Tak hanya dibentak, TH juga terlihat menampar dan menendang kepala sang ibu tersebut berkali-kali.

Karena perbuatannya itu, polisi akhirnya turun tangan dan mengamankan pelaku penganiayaan.

"Pelaku penganiaya ibu kandung sudah ditangkap dan dibawa ke Polres Kupang," kata Paur Humas Polres Kupang, Aipda Randy Hidayat.

Baca juga: Seorang Remaja Perempuan Tendang Kepala Ibunya karena Alasan Sepele

Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, kekerasan yang dilakukan TH terhadap ibu kandungnya tersebut ternyata sudah sering dilakukan.

"Menurut keterangan para saksi, memang kejadian ini sudah sering dan dilakukan oleh pelaku terhadap ibu kandungnya," jelasnya.

 

Karena pelaku masih di bawah umur, lanjut dia, kasus tersebut diserahkan kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kupang.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengatakan dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, penganiayaan TH terhadap ibu kandungnya itu bermula dari masalah sepele.

Baca juga: Kronologi Lengkap Anak Tendang Ibu Kandung yang Viral di Facebook

TH, dikatakannya hendak jalan-jalan dan meminta ibu kandungnya untuk menyiapkan baju.

Karena saat itu ibu kandungnya sedang memasak di dapur, pelaku diminta untuk bersabar.

Namun, TH justru tidak terima dan langsung memukul kepala sang ibu sebanyak dua kali.

Tak hanya itu, pelaku juga menendang kepala dan punggung ibunya.

Mengetahui keributan itu, seorang saksi mata yang merupakan tetangganya datang dan berusaha melerai, lalu melaporkan kepada polisi.

Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Abba Gabrillin, Pythag Kurniati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com