Budi mengaku sempat pergi ke lokasi penemuan mayat anaknya dan berkunjung ke kamar mayat setelah mendapat kabar dari ibunda Delis, Wati Fatmawati (46).
Ia saat itu berkata, ingin agar pelaku pembunuhan anaknya segera ditangkap.
"Kematian anak saya bisa karena kecelakaan atau dicelakai orang. Mudah-mudahan penyebab kematian anak saya bisa cepat terungkap dan pelaku secepatnya ditangkap polisi," katanya.
Kurang lebih dua minggu setelah pernyataannya tersebut, polisi menangkap Budi dan menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Delis.
Baca juga: Jawab Siswi yang Tewas di Gorong-gorong Ada Bersama Dirinya, Ayah Delis: Saya Hilang Ingatan
Alasannya, Budi kesal karena Delis meminta uang study tour sebesar Rp 400.000 padanya.
"Korban tewas karena dicekik oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya sendiri saat mengaku kesal korban meminta uang untuk study tour," kata Anom.
Delis dan ayahnya sempat terlibat cekcok di sebuah rumah kosong dekat tempat kerja Budi.
Budi yang kalap kemudian mencekik Delis hingga tewas.
Ia sempat membiarkan jenazah Delis tergeletak di rumah kosong dan kemudian membawa jenazah dengan motor ke gorong-gorong sekolah korban.
Mayat Delis ditemukan di gorong-gorong tersebut pada Senin (27/1/2020) dengan pakaian seragam pramuka lengkap, beserta tas sekolahnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan nugraha | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.