Ia mengatakan, pasien inisial A memang sempat dilarikan ke RS Awal Bros. Namun karena gejala penyakitnya demam dan sesak nafas, sehingga pihak RS Awal Bros merujuknya ke rumah sakit RSBP Batam.
"Kami rujuk karena dengan gejala serupa, penanganan yang pas di rumah sakit RSBP Batam dan RSUD Embung Fatimah, seperti yang ditunjuk pemerintah," jelas Chintia.
Di tempat berbeda, Manajer Medik RSBP Batam, dr Muhammad Yanto, juga membantah bahwa pasien tersebut tepapar virus corona.
Hal ini ditegaskan Yanto berdasarkan hasil laboratorium dari pasien yang diketahui hasilnya negatif corona.
"Pasien ini memang sudah komplikasi, ya bisa dikatakan sakit tua lah," terang dr Muhammad Yanto.
Pria yang akrab disapa dr Yanto ini juga menjelaskan, yang bersangkutan sudah lama menetap di Batam bersama keluarganya berada di sana.
Yang bersangkutan pergi ke Singapura hanya untuk cap paspor dan kemudian kembali lagi ke Batam.
"Jadi keterangan dari pihak keluarga di Batam, pasien ini sudah menetap di Batam, dan di Singapura juga tidak ada komunikasi dengan siapa pun," jelasnya.
Ditanyai mengenai kabar jenazah pasien sempat tertahan di kamar jenazah RSBP Batam, dr Yanto kembali membantahnya.
Ia mengatakan bahwa jenazah A sempat berada di kamar jenazah karena pihak keluarga pasien masih melakukam koordinasi, apakah akan dikebumikan di Singapura atau Batam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.