Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr Kariadi, dr RP Uva Utomo, SpKF mengatakan, jenazah dibungkus plastik agar virus pada mayat tidak menular ke petugas medik.
"Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil, karena ukuran virus itu sangat kecil, kan kalau dengan pasltik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/2/2020).
Lalu ia menjelaskan, tidak hanya jenazah dengan suspect corona yang mendapat perlakuan dikremasi dengan plastik, tetapi juga jenazah pasien yang terinfeksi virus kategori airbone.
Baca juga: "Saya Tak Sanggup Terima Uang Ini, Niatnya Hanya Menolong"
Uva melanjutkan, setelah dibungkus plastik, mayat tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dilarang untuk dibuka lagi.
Selain itu, petugas yang memasukkan ke peti jenazah juga harus mengenakan pakaian khusus dan masker N95.
(Penulis: Riska Farasonalia, Retia Kartika Dewi | Editor: David Oliver Purba, Virdita Rizki Ratriani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.