Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Restoran Rindu Alam, 40 Tahun Bertahan di Puncak Bogor, Kini Tutup Tak Beroperasi

Kompas.com - 27/02/2020, 05:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Restoran Rindu Alam yang legendaris di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor resmi ditutup pada Kamis, 20 Februari 2020.

Kepastian tersebut disampaikan Adam Adji, cucu kedua sang pendiri Restoran Rindu Alam. Ia mengatakan restoran ditutup karena masa kontrak lahan telah habis.

Restoran Rindu Alam dibangun sejak tahun 1979 oleh mantan Panglima Kodam Siliwangi Letnan Jenderal TNI Ibrahim Adjie.

Setahun kemudian pada tahun 1980, Restoran Rindu Alam beroperasi di ketingian 1.444 meter di atas permukaan laut di Puncak Bogor.

Baca juga: Berdiri sejak 1980, Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Resmi Ditutup

Selama puluhan tahun, Restoran Rindu Alam menjadi ikon di kawasan Puncak Bogor.

Tak sedikit kendaraan yang melintas menjadikan restoran ini sebagai tempat istirahat dan makan sebelum melanjutkan perjalanan.

Di era Presiden Soeharto, Restoran Rindu Alam ak pernah sepi dari pengunjung. Banyak orang beranggapan belum lengkap rasanya ke puncak sebelum datang ke Rindu Alam.

Tak hanya warga sekitar. Wisatawan asing juga singgah menikmati hidangan restoran tersebut.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 6 Desember 2017, Ajat Sudrajat, pegawai di Rindu Alam menceritakan di masa kejayaannya banyak pengunjung yang susah mencari tempat duduk terutama di akhir pekan.

Baca juga: Rindu Alam di Puncak yang Akan Dirindukan (1)

"Saya melihat Rindu Alam, ya mungkin karena pemandangannya, suasananya, udaranya, juga lokasinya. Bahkan tamu dari Asia, Eropa suka ke sini. Dulu, tamu-tamu negara juga sering ke sini," ungkap Ajat yang telah bekerja selama 30 tahun di restoran tersebut.

Kala itu banyak para tokoh bangsa yang datang ke Rindu Alam mulai dari Soeharto, Try Sutrisno, Hamzah Haz, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau Pak SBY sering ke sini. Sebelum jadi presiden juga suka datang. Apalagi kalau mau ke Istana di Cipanas, beliau pasti mampir dulu," tuturnya.

Pengunjung Rindu Alam turun sejak Tol Cipularang selesai dibangun pada akhir April 2005 lalu.

Baca juga: Hari-hari Terakhir Rindu Alam di Puncak (2)

Tol Cipularang menjadi akses jalan menuju Bandung dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan adanya tol tersebut, warga yang melintasi jalur puncak saat akan ke Bandung jumlahnya menurun.

Selain itu banyak tempat makan baru di sepanjang jalan menuju puncak mulai dari Gadog Ciawi hingga Ciasrua.

Ditambah dengan kemacetan yang sering terjadi di kalur puncak, membuat Rindu Alam tak seramai dulu.

Baca juga: 3 Dongeng Legenda Populer di Indonesia tentang Asal-usul Suatu Tempat, Apa Saja Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com