Kisah Pacitan, Galeri Seni dan Memori Cinta SBY-Ani

KOMPAS.com- "Pepo, nanti kalau saya sembuh, kita bangun museum bersama," Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menirukan impian mendiang istrinya, Ani Yudhoyono.

Suara SBY berubah mengecil ketika ia menirukan lebih lanjut bagaimana istri yang dicintainya mengonsep museum tersebut.

Raut wajah SBY berubah sendu.

"Kita bangun rumah kecil di belakang. Kita tata bersama galeri itu," SBY menirukan kata-kata putri dari Sarwo Edhi Wibowo tersebut.

Impian membangun galeri seni, kata SBY, diutarakan oleh Ani saat ia menjalani perawatan di National University Hospital Singapura.

"Istri saya sangat bersemangat membangun museum," kata dia.

Baca juga: SBY Bangun Museum, Khofifah Siapkan Penerbangan Printis ke Pacitan

Pacitan dan memori cinta SBY-ANI

KOMPAS.com/ IQBAL FAHMI Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri santap malam sekaligus temu masyarakat Banyumas di Taman Andang Pangrenan, Purwokerto, Jumat (23/11/2018).

Sebab, Pacitan selalu membawa ingatan SBY kembali pada memori indah bersama Ani Yudhoyono.

SBY hafal tempat mana saja yang selalu dikunjunginya bersama Ani. Mulai jalur, tempat makan hingga lokasi mengisi BBM.

Ani Yudhoyono, tutur SBY, mencintai Pacitan sejak pertama kali menginjakkan kaki di tempat tersebut.

SBY ingat betul, ia pertama mengajak Ani ke Pacitan pada tahun 1973.

SBY dan Ani, seperti dikutip dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, menikah pada tanggal 30 Juli 1976.

Baca juga: Rindu Ani Yudhoyono, SBY Tulis Memoar

Semenjak saat itu, mereka semakin sering berkunjung ke Pacitan dan merajut kenangan-kenangan indah di sana.

Setelah sekitar 40-an tahun menikah, Tuhan memanggil Ani.

Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (01/06/2019) di National University Hospital (NUH) Singapura.