PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya menekan angka stunting sejak dari proses pernikahan warga.
Salah satunya dengan meminta warga untuk tidak melakukan pernikahan dini.
"Targetnya angka stunting di bawah 14 persen. Bagaimana pernikahan dini bisa dicegah," kata Wapres Ma'ruf Amin saat dialog pencegahan stunting di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Kasus Stunting Tinggi di NTB, Posyandu Harus Jadi Ujung Tombak Pencegahan
Menurut Ma'ruf, untuk bisa menikah seseorang harus dikategorikan sudah mampu secara fisik dan mental untuk membangun rumah tangga.
"Tidak hanya rumah, tapi bagaimana air, sanitasi dan lingkungan yang baik ikut mempengaruhi," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Tingginya Angka Kemiskinan dan Stunting di NTB Menjadi Perhatian Wapres
Diketahui, angka stunting di Indonesia saat ini masih tercatat 30,8 persen.
Prevalensinya ditargetkan turun menjadi 14 persen hingga tahun kelahiran 2024.
Kasus stunting di Indonesia menjadi sorotan karena melewati ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mematok 20 persen.
Sebanyak 260 daerah kabupaten dan kota telah ditetapkan sebagai prioritas pencegahan stunting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.