Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembina Pramuka Tak Bahas Alat Pengamanan Sebelum Susur Sungai

Kompas.com - 26/02/2020, 16:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pembina Pramuka SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, ternyata tidak pernah membahas masalah alat pengamanan susur sungai saat merencanakan kegiatan tersebut.

Hal itu terkuak setelah tiga tersangka dari pembina pramuka, IYA, R dan DDS diperiksa oleh kepolisian.

Polisi juga mengecek grup WhatsApp (WA) bernama Dewan Penggalang yang berisi dewan pembina dan siswa kelas 8.

Hingga saat pelaksanaan pun, pembina juga tidak menyediakan perlengkapan keamanan, seperti pelampung dan tali untuk meminimalkan risiko hanyut di sungai.

"Inilah yang tidak mereka perhitungkan mulai masa perencanaan. Jadi memang bisa dibilang sangat minim sekali persiapan," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo saat ungkap kasus di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Jadi Korban Bullying, Anak Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor Sampai Tak Berani ke Sekolah

Tak survei lapangan

Petugas melakukan penyisiran Lanjutan untuk mencari sejumlah pramuka SMPN Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020), sementara satu orang belum terkonfirmasi.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Petugas melakukan penyisiran Lanjutan untuk mencari sejumlah pramuka SMPN Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020), sementara satu orang belum terkonfirmasi.
IYA mengakui bahwa dirinya juga tidak melakukan survei lapangan terlebih dahulu dengan alasan telah memahami kontur Sungai Sempor.

"Dia keterangannya sudah memahami, tapi sebelum itu kan dua hari hujan dan segala macam kan dia tidak ada inisiatif untuk mengecek. Namanya sungai kan kita tidak tahu airnya seperti apa, lima hari terakhir, seminggu terakhir itu seperti apa," ucap Rudy.

Minimnya persiapan juga diakibatkan karena penentuan lokasi yang mendadak, yakni H-1 atau Kamis (20/2/2020) melalui grup WA.

"Susur sungai untuk titik itu baru termunculkan oleh IYA itu hari Kamis, jadi H-1," katanya.

Parahnya, IYA saat pelaksanaan susur sungai tidak berada di lokasi dengan alasan mentransfer uang di bank.

Baca juga: Ini Cara Aman Susur Sungai Menurut Ahli

Dia kemudian ditelepon untuk segera mendatangi lokasi karena para siswa hanyut diterjang arus sungai.

"Begitu kejadian semua pembina memang menolong siswa yang hanyut. IYA ditelepon dan kembali ke sungai di Kali Sempor," ujar Kasat Reskrim.

Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam tragedi susur Sungai Sempor yang dilaksanakan Jumat (21/2/2020) lalu.

Tiga tersangka adalah IYA yang merupakan guru olah raga SMP Negeri 1 Turi, R yang merupakan guru seni budaya SMP Negeri 1 Turi, dan DDS tenaga bantu pembina Pramuka dari luar sekolah SMP Negeri 1 Turi.

Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 359 karena kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, serta Pasal 360 karena kelalaian menyebabkan orang lain luka-luka dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com