Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Mi Instan, 2 Siswa SMP Berkelahi dan 1 Orang Dilarikan ke RS

Kompas.com - 26/02/2020, 14:47 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Seorang ibu mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kepulauan Bangka Belitung setelah anaknya diduga menjadi korban kekerasan kakak kelas.

Korban yang masih SMP menderita luka lebam di bagian wajah sempat dilarikan ke RS Medica Stannia Sungailiat sampai kemudian diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.

"Memang ada laporan dari ibu korban. Sebelumnya dibawa ke polisi," kata Ketua KPAD Kepulauan Bangka Belitung Sapta Qodriah dalam pesan tertulis, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Kronologi 2 Guru SMAN 8 Medan Berkelahi di Dalam Kelas


Dalam laporan bernomor 06/KPAD BABEL/II/2020 disebutkan peristiwa itu terjadi pada 18 Februari 2020 di salah satu Ponpes Sungailiat, Bangka.

"Awalnya ada permintaan mi instan pada teman korban. Karena lama diberi, lalu korban bilang, biar saya yang kasih kalau tidak ikhlas. Ada yang tersinggung sehingga berkelahi," kata Sapta.

Setelah peristiwa perkelahian itu, seluruh siswa kemudian masuk ke ruang kelas masing-masing.

Setelah proses belajar mengajar selesai, korban kemudian didatangi kakak kelasnya.

"Korban dituding ingin sok jagoan hingga kemudian dipukul di bagian perut dan wajah," ujar Sapta.

Ibu korban yang tidak terima dengan kondisi yang dialami anaknya kemudian membawa kasus ini ke ranah hukum.

Namun, KPAD berupaya menggelar mediasi antara kedua belah pihak serta siswa yang terlibat kejadian awal.

"Kami berharap hak dasar anak dalam pendidikan tidak terganggu. Jadi bagaimana ada mediasi, musyawarah," ucap Sapta.

Selanjutnya KPAD, kata Sapta, mengumpulkan bahan keterangan baik dari pihak sekolah dan korban.

Juga berkordinasi dengan pihak kepolisian khususnya Polres Bangka, karena pihak korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian.

Komisioner Bidang Pendidikan Try Murtini mengingatkan orangtua agar memantau anaknya terutama, yang tinggal 24 jam di sekolah atau asrama.

"Lebih sering berkomunikasi dengan anaknya di sela-sela kesibukan," pesan Try.

Baca juga: Kasus 2 Guru Berkelahi di Dalam Kelas, Begini Penjelasan Kepsek SMA 8 Medan

Pada pendidik diharapkan bisa benar-benar memperhatikan tumbuh kembang anak dan dapat mendidik dengan ikhlas tanpa adanya kekerasan

Apabila ada yang kurang berkenan pada peserta didik bisa disampaikan dengan baik ke orangtua agar jelas dan orangtua pun lebih tenang menitipkan anaknya di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com