Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Viktor: Harus Ada Terobosan yang Radikal untuk Bangun NTT

Kompas.com - 26/02/2020, 10:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, dalam memimpin dan membangun Provinsi NTT harus ada terobosan yang radikal.

Kebangkitan dan kesejahteraan masyarakat NTT, kata Viktor, harus dimulai dari mengubah mindset dan kultur masyarakat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal tersebut diungkapkan Viktor, di depan peserta Musyawarah Pastoral (Muspas) IV Keuskupan Agung Kupang (KAK), di Aula Susteran S.SpS Belo, Selasa (25/2/2020) malam.

Baca juga: Gubernur NTT: Saya Datang Bukan untuk Orang Suka Saya, tapi untuk Mengubah NTT

Hadir dalam kegiatan itu, Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, tenaga ahli Gubernur NTT, Imanuel Blegur, Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Jelamu Ardu Marius, ratusan pastor paroki se-Keuskupan Agung Kupang, para biarawati, Dewan Pastoral Paroki dan undangan lainnya.

Menurut Viktor, ketika dilantik Presiden Jokowi 5 September 2018 lalu, angka kemiskinan di NTT 21,8 persen, angka stunting sebesar 42 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah setelah Papua dan Papua Barat.

"Nah, apakah NTT miskin?" ucap Viktor, balik bertanya.

Karena itu, sebut Viktor, diperlukan terobosan yang radikal.

"Kalau kita ingin membangun NTT dengan radikal, pasti ada pengorbanan. Ada harga yang harus dibayar," sambung dia.

Baca juga: Dianggap Tidak Pernah Membanggakan, Gubernur NTT Kritik Kinerja ASN

Viktor menyebut, perlu ada motor penggerak dari pemimpin.

"Ethos kerja harus berubah. Kita tidak bisa jalan santai. Sebuah perubahan pasti ada tekanan. Tinggal siapa yang mengikuti secara terpaksa atau secara sukarela. Jika tidak, perubahan itu akan menggilas mereka yang tidak ingin berubah," kata Viktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com