Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Dugaan Investasi Bodong di Papua Berkedok Modal Sapi Perah

Kompas.com - 26/02/2020, 10:39 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Waspada Investasi Papua yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan, Polri dan Kejaksaan menemukan dugaan investasi bodong yang berkedok penanaman modal sapi perah.

Dugaan investasi bodong tersebut berada di Desa Yammua Arso VI, Kabupaten Keerom.

"CV Manunggal Pancanaka atau CV Tri Manunggal Jaya diduga merupakan entitas ilegal dan berpotensi merugikan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut Satgas Investasi Papua meminta CV Manunggal Pancanaka menghentikan aktivitasnya," ujar Kepala Satgas Waspada Investasi Papua Adolf Simanjuntak di Jayapura, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Mahfud Sebut Kelompok Separatis di Papua Ancam Kedaulatan Negara

Menurut dia, aktivitas penghimpunan dana yang dilakukan perusahaan tersebut sudah berjalan sekitar 2 tahun.

Namun, hingga kini belum ada masyarakat yang melapor telah dirugikan oleh CV Manunggal Pancanaka.

Manurut Adolf, usaha serupa telah ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur, dan telah ada yang ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

"Kita tinggal menunggu pengaduan dari masyarakat. Karena begitu, kita sampaikan informasi ini, saya yakin 1-2 hari akan ada pengaduan," kata dia.

Baca juga: Kemenkeu: Ada Dana Otsus Papua Rp 1,85 Triliun yang Didepositokan

Menurut Adolf, 2 tahun lalu pihaknya sudah menduga ini investasi bodong, karena penawarannya tidak lazim.

Izin yang dikantongi CV Manunggal Pancanaka, menurut Adolf, adalah izin usaha perdagangan.

Namun, aktivitas yang dilakukan justru penghimpunan dana.

Ia belum dapat memastikan berapa kerugian yang telah diderita masyarakat, karena belum ada yang melapor.

"Sudah puluhan miliar dana yang dihimpun. Pasti ada korelasinya dengan yang di Ponorogo, karena ini kepanjangan tangan dari yang di Ponorogo, seperti cabangnya," kata Adolf.

Masyarakat juga diminta untuk lebih selektif dalam berinvestasi dan tidak mudah tergiur oleh tawaran yang nilainya tidak wajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com