KOMPAS.com - Aksi kekerasan dilakukan empat pria terhadap AM (16), salah satu siswa SMK 2 Sungguminasa, Gowa, pada hari Jumat (21/2/2020).
Tak hanya masuk ke dalam kelas dan menyeret AM, keempat pelaku juga mengaku-aku anggota polisi.
Sayangnya, AM ternyata menjadi korban salah paham. Dua pelaku telah ditahan dan dua lainnya masih buron.
Begini fakta lengkapnya:
Pada hari Sabtu (22/2/2020), polisi berhasil menangkap dua dari empat pelaku.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku ternyata salah sasaran dengan memukuli dan menyeret AM.
"Kemarin (Sabtu/22/2/2020) kami telah mengamankan dua orang yang diduga otak pelaku pengeroyokan dan dua orang lagi dalam pengejaran," ujar Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan, Senin (24/2/2020).
Baca juga: Fakta Baru Tragedi Susur Sungai Sempor di Sleman, 3 Tersangka Ditahan hingga Tanggapan Sri Sultan
Menurut pihak sekolah, saat itu AM tengah mengikuti pelajaran di dalam kelas, Jumat (21/2/2020).
Tiba-tiba empat pria berpakaian preman masuk ke dalam kelas dan mengeroyok korban.
Korban kemudian diseret keluar sekolah dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Saat itu, ada guru yang mengajar. Namun, guru tersebut tak mampu berbuat banyak karena mendapat ancaman.
"Guru yang mengajar saat itu tak mampu berbuat banyak karena pelaku ini mengancam guru dan rekan rekan korban," ujar Kepala SMK Negeri 2 Sungguminasa Nurhadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020).