Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Jalan Lewati Hutan Lindung di Garut, Pegiat Lingkungan Protes

Kompas.com - 25/02/2020, 22:26 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Garut membangun ruas jalan baru yang menghubungkan Kecamatan Cilawu dan Kecamatan Banjarwangi yang disebut-sebut sebagai jalan poros tengah, mendapat protes keras dari aktivis lingkungan.

Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat, Dedi Kurniawan menyampaikan, pembangunan ruas jalan tersebut menabrak lahan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani.

Hutan lindung tersebut, selama ini dikenal menjadi habitat dari satwa-satwa langka dan dilindungi endemik Pulau Jawa seperti macan tutul, elang jawa, owa jawa dan merak hijau.

"Kita punya rekaman kamera di kawasan tersebut yang menangkap keberadaan macan tutul," jelas Dedi saat dihubungi, Selasa (25/02/2020).

Baca juga: Garut Selatan Sering Longsor, Bupati Garut Rencanakan Pindah Kantor

Menurut Dedi, FK3I sendiri secara tegas meminta Perum Perhutani sebagai pemangku kawasan bisa menghentikan pembangunan jalan tersebut yang berada di kawasan hutan.

Apalagi, sepengetahuannya pembangunannya belum dilengkapi izin pinjam pakai kawasan.

"Kita minta pembangunan jalan di hutan lindung dihentikan, apalagi belum ada izin pinjam pakai kawasan," jelas Dedi.

Ditemui terpisah, Adminiatratur Perum Perhutani KPH Garut, Nugraha mengakui ada lahan hutan lindung yang terkena proyek pembangunan jalan tersebut. Namun, lahan yang berada di bawah Perum Perhutani Garut belum sampai dibangun.

"Yang sekarang sudah dikerjakan ada di wilayah RPH Lukun BKPH Taraju ADM Tasik, yang wilayah Perhutani Garut belum ada pengerjaan," katanya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (25/02/2020).

Nugraha mengakui, selama ini pihaknya belum pernah menerima permohonan pinjam pakai kawasan hutan yang akan dibangun jalan dari Pemkab Garut.

Meski demikian, pihaknya sejak tahun 2019 sudah bersurat ke Dinas PUPR Kabupaten Garut agar menempuh proses permohonan izin pinjam kawasan.

"Sejak tahun 2019 kita sudah mengirim surat ke Dinas PUPR agar menempuh permohonan izin pinjam pakai kawasan," katanya.

Sejak ada pengerjaan pembangunan jalan di kawasan hutan lindung, menurut Nugraha, Perhutani telah menurunkan tim dari Perencanaan Hutan Wilayah Jawa Barat ke lokasi.

Dari pengukuran yang dilakukan, pengerjaan jalan telah dilakukan di hutan lindung yang berada di bawah Perhutani Tasikmalaya.

Karena belum ada izin pinjam pakai kawasan, Perhutani, menurut Nugraha, berharap agar proses pembangunan bisa dihentikan. Jika memang terus dilanjut, baiknya adalah pekerjaan yang berada di luar kawasan hutan.

Baca juga: Longsor di Talegong Garut, 73 Warga Mengungsi karena Terancam Longsor Susulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com