Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aan Siswa Kelas 5 SD yang Jadi Tulang Punggung Keluarga, Rawat Ayah dan Nenek

Kompas.com - 25/02/2020, 21:31 WIB
Suddin Syamsuddin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Bekerja mengeringkan batu bata setengah hari, sesekali Aan menyeka keringat demi diupah 30 ribu untuk biaya sekolah dan kebutuhan keluarga.

Untuk makan, Aan mengandalkan pemberian dari pemilik usaha batu bata.

"Aan anaknya rajin dan telaten, dia mampu menjemur batu bata sebanyak 7.000 hingga 10.000 dalam setengah hari. Kadang jika Aan menjemur lebih dari biasanya terpaksa saya harus berhutang upah kepada Aan jika pesanan batu bata belum dibayar pelanggan," ungkap Ancu, Bos Aan. 

Baca juga: Remaja 14 Tahun Meninggal Terseret Banjir Usai Selamatkan Dua Bocah

Seharian sekolah, merawat ayah dan nenek, serta bekerja di pabrik batu bata, peluh Aan diacuhkan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. 

"Capek. Namun untuk biaya sekolah dan kebutuhan keluarga, sakit dan peluh terbiasa. Saya juga akan menabung demi mengejar cita-cita menjadi tentara dan polisi," lirih Aan sambil menyeka keringat.

Walau mendapatkan bantuan beras sejahtera, tapi keluarga Aan tidak pernah mendapatkan bantuan biaya perawatan dari Pemerintah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com