Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aan Siswa Kelas 5 SD yang Jadi Tulang Punggung Keluarga, Rawat Ayah dan Nenek

Kompas.com - 25/02/2020, 21:31 WIB
Suddin Syamsuddin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SIDRAP, KOMPAS.com- Lonceng SD Negeri 5 Wanio, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan berbunyi, Aan Nur Pratama paling pertama menyalami tangan gurunya dibanding teman-teman lainya.

Siswa kelas V itu lalu berlari pulang ke rumahnya dengan tas yang lusuh. Terik matahari tak menghalangi Aan segera pulang untuk merawat ayahnya yang sakit dan neneknya yang sudah pikun. 

Setiba di rumah, salam diucap Aan. Dia masuk ke rumahnya kemudian membuka sepatu, menggantung seragam dan tas sekolah.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Rawat Ayah yang Dipasung, Dokter: Inspiratif, Tapi...

Aan langsung merawat Bahri, sang ayah yang lumpuh karena kecelakaan kerja, dan sang nenek yang sudah pikun. Keduanya hanya bisa terbaring ditempat masing-masing

"Saya sudah enam tahun menderita lumpuh akibat kecelakaan kerja. Saat itu saya tertimpa batu bata, dan divonis patah tulang belakang. Beruntung Aan bisa merawat saya dan neneknya yang sekarang sudah pikun," kata Bahri di rumahnya Desa Bapangi, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Selasa (25/02/2020).

"Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari Aan bekerja juga sebagai buruh di pembuatan batu bata," sambung Bahri saat Aan menyisir rambutnya.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Jadi Korban Kedelapan DBD di Sikka

Setelah ayah dan neneknya makan, Aan pamit menuju tempatnya bekerja sebagai pengrajin batu bata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com