Menurut Eko, BPB Linmas juga meminta para petugas keamanan untuk menanyakan setiap tamu yang berkunjung, baik di sekolah maupun perumahan-perumahan.
"Kalau ada apa-apa akan ketahuan, tamu yang berkunjung ke rumah siapa, dan nomor kendaraannya berapa? Ini upaya preventif. Untuk perumahan yang menerapkan one gate system mudah pengawasannya," imbuh dia.
Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat command center 112 milik Pemkot Surabaya.
Sementara itu, Kabid Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Aries Hilmi memastikan bahwa pihaknya sudah meminta pihak keamanan dan guru sekolah untuk selalu memastikan keluarga yang menjemput anak-anak.
Bahkan, apabila penjemput itu bukan orang yang biasanya menjemput, diminta untuk tetap ditahan dulu untuk menjaga keamanannya.
"Misal, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini," kata Aries.
Di samping itu, Dinas Pendidikan sudah mengadakan pelatihan bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya soal antisipasi penculikan anak.
Dalam pelatihan itu, kata dia, pihak keamanan, guru, dan kepala sekolah dilatih untuk mengenali gerak-gerik orang yang mencurigakan.
"Harapan kami pihak sekolah bisa mengetahui gerak gerik orang yang mencurigakan, sehingga lebih gampang antisipasinya," ujar dia.
Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga DP5A Antok Handiyono mengatakan, pihaknya sudah menggelar berbagai pembinaan di sekolah-sekolah dan juga pembinaan kepada remaja dan keluarga.
Baca juga: Isu Penculikan Anak SD Hebohkan Warga Ruteng Flores
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.