Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Napi di Makassar Mampu Hafal Juz Al Quran, Upaya Penebusan Dosa, Bahagiakan Orangtua

Kompas.com - 25/02/2020, 17:47 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 31 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Makassar diwisuda setelah mampu menghafal juz 30 di Al Quran, Selasa (25/2/2020).

Acara ini bukan seremonial belaka, melainkan bentuk hijrah atas kejahatan kelam yang pernah dilakukan di masa lalu.

Apalagi, sesaat sebelum diwisuda, para narapidana yang mengenakan pakaian putih terlebih dahulu diuji cara mengajinya (tajwid) tepat di depan keluarganya yang diundang langsung pihak Lapas Makassar.

Baca juga: Ini Alasan Pembina Pramuka Cetuskan Ide Susur Sungai Sempor yang Akhirnya Tewaskan 10 Siswa

Seperti yang dirasakan Muhammad Reski (23), narapidana kasus pembunuhan ini sudah mengikuti program pengajian di lapas selama tiga bulan. 

Reski yang divonis 12 tahun penjara itu mengaku termotivasi menghafal ayat suci Al Quran sebagai penebusan dosa di masa lalu.

Semasa masih bebas, ia tidak pernah beribadah.

"Mungkin ini adalah teguran buat saya selama di luar yang tidak pernah ke masjid dan selalu lupa dan selalu berfoya-foya di luar. Jadi saya akan membalas dengan menghafal ayat-ayat Al Quran sampai masa hukuman selesai," kata Reski.

Lain lagi dengan narapida kasus penganiayaan, Guntur (26).

Ia menilai prosesi wisuda ini merupakan ajang reuni dengan kedua orangtuanya.

Di hadapan kedua orangtu, Guntur sempat memperlihatkan keterampilan mengajinya yang ia tekuni sejak tiga bulan yang lalu. 

Ia mengaku sangat bahagia memperlihatkan keterampilan barunya tersebut di depan kedua orangtuanya yang tidak pernah ia tunjukkan semasa masih bebas.

"Saya senang sekali. Saya mengikuti (pengajian) untuk membahagiakan kedua orangtua," kata Guntur.

Syamsuddin (58) ayah dari Guntur tak kuasa menahan air matanya melihat sang anak melantunkan ayat suci Al Quran.

Ia pun merasa bersyukur, program pembinaan yang dilakukan di lapas bisa membuat anaknya betah dengan mempelajari ilmu-ilmu agama.

Tangis tersebut merupakan buah rasa syukur melihat anaknya kini menjadi lebih baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com