Video Viral Detik-detik Plafon Maliboro Mall di Yogyakarta Ambrol

KOMPAS.com - Video saat palfon sisi timur Malioboro Mall ambrol menjadi viral di media sosial, Senin (24/2/2020). 

Dilansir dari Tribunnews, peristiwa tersebut sempat terekam seorang warganet dan diunggah di media sosial oleh pemilik akun @Meisyary22.

Dalam video berdurasi sekitar 29 detik itu, tampak awalnya terlihat air mengucur dari plafon.

Namun beberapa detik kemudian plafon ambrol. Air tumpah dari plafon dan material berjatuhan ke bawah.

Ini video tersebut:

Baca juga: Kesaksian Kodir Saat Selamatkan Belasan Siswa Korban Susur Sungai Sempor

Sementara itu, menurut salah satu petugas keamanan, Yayan Dwi, kejadian itu berlangsung tepat dengan pergantian shift petugas jaga.

Meski sempat menimbulkan kegaduhan hingga pengunjung panik, namun tidak ada korban dalam peristiwa itu.

"Kejadiannya sangat cepat. Tiba-tiba saja ambrol, tapi ngga sampai ada korban," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan olah salah satu saksi mata, Usman. Waktu itu hujan mengguyur deras di wilayah Malioboro dan sekitar pukul 15.00 WIB, plafon sisi timur Malioboro Mall di Yogyakarta tiba-tiba ambrol.

Setelah itu, air mengucur deras dari atap mall tersebut.

"Air itu turun deras dari plafon," ungkap Usman, salah satu saksi mata.

Penjelasan pihak Malioboro Mall

Sementara itu, menurut Staff Marketing and Promotion Mall Malioboro Eunike Set Satyarini, kejadian itu disebabkan sambungan pipa pembuangan air hujan yang ada di atas plafon lepas dan bocor.

Diduga, menurut Eunike, sambungan itu tidak kuat menampung debit air hujan.

"Yang terjadi adalah karena debit air terlalu banyak jadi pipa sambungannya itu lepas dan bocor. Akhirnya plafonnya ambrol, bukan atap," ucapnya.

Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Saat kejadian, air jatuh di eskalator.

Pihaknya akan segera membenahi pipa yang lepas dan plafon yang jebol.

"Mall tetap buka, hanya untuk area yang sedang diperbaiki ditutup sementara. Kita akan renovasi secepatnya, besok harapannya bisa selesai," pungkasnya.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)