Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Gangguan Jiwa di Manggarai Timur, Lima Tahun Tinggal di Tebing Gua Penuh Sampah

Kompas.com - 25/02/2020, 07:08 WIB
Markus Makur,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Lima tahun sudah Endi Pora (43), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), tinggal di tebing Gua Waemusur, Kampung Purang Mese, Desa Compang Ndejing, Kabupaten Manggarai Timur.

Kondisi pria asal Kampung Pate Kaca, Desa Bae Ngencung, Kecamatan Ranamese, itu sangat memprihatinkan.

Saat ditemui, badan kurus Pora dibalut kaos, celana olahraga pendek, dan ikat kepala. Sampah plastik dan botol pestisida bekas yang dikumpulkannya menumpuk di dalam gua.

Baca juga: Siswi SD Diperkosa Guru sejak Kelas VI, Pertama di Ruang Kepala Sekolah

Beberapa di antara sampah plastik itu menggantung di langit-langit gua seperti hiasan. 

Sampah-sampah itu dipungut Pora di sepanjang Kali Waemusur dan persawahan di sekitar Kali Waemusur.

Kepala Sekolah SMAK Pancasila Borong Pastor Hermen Sanusi bersama belasan siswinya dan relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Kabupaten Manggarai Timur, mengunjungi Endi Pora pada Minggu (23/2/2020).

Rombongan itu membawa nasi, beras, roti, dan minuman ringan. Hermen Sanusi mengaku memperoleh informasi penderita gangguan jiwa yang tinggal di tebing Gua Waemusur dari relawan KKI Manggarai Timur.

Setelah mendengar informasi itu, Sanusi memutuskan mengajak muridnya mengunjungi penderita ODGJ itu.

"Hati saya tergugah dengan informasi itu. Mereka (KKI) saat pulang kunjungan ODGJ di Kecamatan Kota Komba bersama dengan siswa dan siswi SMAK Pancasila Borong dan guru menceritakam seorang yang derita gangguan jiwa tinggal di dalam Gua Waemusur. Setelah mendengar cerita itu, saya langsung memberikan respons bahwa Minggu, melakukan kunjungan kemanusiaan kepada warga yang menderita tersebut," kata Sanusi kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Baca juga: Sempat Diperingatkan Warga Tak Susur Sungai, Pembina Jawab Kalau Mati di Tangan Tuhan

Sanusi mengatakan kondisi Endi Pora sangat memprihatinkan. Pora tinggal di dalam gua yang disesaki sampah. Penderita ODGJ itu bahkan memasak nasi menggunakan kaleng bekas.

"Saya memikirkan kondisinya kalau jatuh dari Tebing yang sangat tinggi. Selain saya merenungkan keadaannya yang tinggal didalam gua dengan penuh sampah plastik. Saya tidak bisa tidur memikirkannya karena tidur malam tanpa selimut," jelasnya.

Sanusi berada selama 45 menit di tebing gua yang ditempati Endi Pora. Setelah menyerahkan bantuan, Sanusi mengajak siswi dan relawan KKI berdoa bersama.

"Kami berdoa bersama di dalam gua tersebut sebelum rombongan kembali ke Kota Borong," jelasnya.

Endi Pora(43), seorang warga yang derita gangguan jiwa tinggal di tebing gua Waemusur, Desa Compang Ndejing, Kec.Ranamese, Kab. Manggarai Timur, NTT, Minggu (23/2/2020). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Endi Pora(43), seorang warga yang derita gangguan jiwa tinggal di tebing gua Waemusur, Desa Compang Ndejing, Kec.Ranamese, Kab. Manggarai Timur, NTT, Minggu (23/2/2020). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Salah satu relawan KKI Kabupaten Manggarai Timur Pankrasius Purnama mengatakan, ini merupakan kunjungan kedua ke gua yang ditinggali Endi Pora. Kunjungan pertama dilakukan pada November 2019.

"Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur peka dengan warga yang tinggal di Tebing Gua Waemusur untuk ditangani dengan baik. Ini warga Manggarai Timur yang sedang menderita gangguan jiwa, apalagi tinggal di Tebing Gua Waemusur yang tinggi," kata Pankriasus.

Sedangkan, Ketua DPRD Manggarai Timur Heremias Dupa mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menangani masalah tersebut. Pemerintah daerah harus lebih peka terhadap isu sosial di masyarakat.

"Saya minta Dinas terkait secepatnya menangani penderita gangguan jiwa di Manggarai Timur. Saya minta Dinas Kesehatan secepatnya melaksanakan pelatihan kepada staf Dinas Kesehatan dengan anggaran 2019 untuk penanganan pasien gangguan jiwa di Manggarai Timur," jelas dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Kronologi Penemuan KM Beringin Jaya, Delapan Hari Terombang-ambing dan Ditarik Kapal Nelayan

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas akan menangani masalah penderita gangguan jiwa di wilayahnya.

"Saya tanya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial terhadap informasi ini. Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur siap menangani khusus bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa di Manggarai Timur. Selama ini Dinkes dan Dinsos serta Kepala Desa di Manggarai Timur tidak pernah melaporkan kepada saya tentang penderita gangguan jiwa di Manggarai Timur," kata Agas ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com