Dalam perjalanannya waktu, underpass kini semakin rusak. Underpass mengalami bocor dari bawah. Debit air dari bawah kuat.
Pemkab Kulon Progo pernah menawarkan solusi untuk menuntaskan persoalan genangan ini yakni dengan cara melokalisir jalan bawah tanah ini dari limpasan air maupun dari curah hujan.
"Usulan perencanaan dan penanganan itu tidak diterima karena (jalur itu) sepenuhnya berada di bawah DPU DIY. Kami berpikir, mungkin karena usulan ini parsial. Sedangkan Pemprov itu memang berpikir luas dan kawasan, tidak hanya parsial underpass saja," kata Gusdi.
Genangan air di underpass pun akhirnya tetap tergenang. Pemkab Kulon Progo hanya bisa menempatkan peringatan bertuliskan "dilarang mandi, bermain, berenang di underpass".
Pemprov DIY diharapkan tergerak oleh kematian 2 pelajar yang bermain di pinggir tanggul underpas, Sabtu (22/2/2020) sore.
Mereka bercanda tapi mengakibatkan salah satunya jatuh ke air. Hampir semua remaja itu berusaha membantu.
Nahas, 2 tewas 1 kritis dalam peristiwa ini.
Dua pelajar tewas itu, yakni Riyan Hariyanto (15) asal Sogan 2, Wates dan Tegar Kurohman (15) warga Tawangsari, Pengasih.
Sedangkan Ramli (15) pelajar asal Bojong, Kulur, dalam keadaan kritis.
Ini bukan kasus pertama. Seorang lansia pernah juga tewas di genangan ini pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.