Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Agustinus, Mengidap Hidrosefalus dan Butuh Uluran Tangan

Kompas.com - 24/02/2020, 12:01 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BAJAWA, KOMPAS.com - Agustinus Neri Gilor, bayi berusia 9 bulan asal Desa Mbarungkeli, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, NTT, mengidap hidrosefalus sejak lahir. 

Akibat penyakit itu, sejak lahir hingga usia 9 bulan, Agustinus hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur.

Ia tampak begitu menderita. Karena dari waktu ke waktu kepalanya terus membesar. 

Orangtuanya menginginkan agar kepala Agustinus dioperasi. Tetapi, dana menjadi kendala.

Baca juga: Anjing Pelacak Endus Aktivitas Terakhir Yusuf, Balita yang Ditemukan Tanpa Kepala

UPDATE : Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah Agustinus yang mengidap hidrosefalus. Sumbangkan rezeki Anda, untuk Agustinus yang membutuhkan bantuan dengan cara klik sini untuk donasi.

Mereka memang tergolong keluarga tidak mampu di desa itu. 

Maria Minarti Wanong (29), ibu dari Agustinus, mengaku, awalnya tidak mengetahui penyakit apa yang diderita sang anak. 

Maria mengetahui anaknya mengidap hidrosefalus setelah diperiksa dokter di Kota Bajawa

"Pas saya bawa dia periksa, dokter yang periksa bilang Agutinus menderita hidrosefalus. Dokter pun sarankan saya bawa dia ke Kupang untuk dioperasi. Dokter juga bilang, operasi itu butuh biaya besar," ungkap Maria, kepada Kompas.com, saat dihubungi, Minggu (23/2/2020). 

Maria mengatakan, lantaran ketiadaan biaya, dirinya belum bisa membawa Agustinus ke Kupang untuk dioperasi.

Sementara ini, Maria berusaha mengobati anaknya dengan pengobatan alternatif yakni mencari dukun dan pendoa. 

Selain itu, Maria juga mengeluarkan biaya membeli obat tradisional untuk kesembuhan Agustinus. Usaha-usaha yang ditempuh Maria pun belum membuahkan hasil. 

Maria hanya berharap ada keajaiban dari Tuhan agar anaknya bisa sembuh. Ia tidak tega melihat putranya terus terbaring lemas.

"Anak saya sangat menderita. Selama 9 bulan ini, saya tidak sanggup melihat kondisinya. Ia menangis terus. Mungkin karena kepalanya terasa nyeri," kata Maria.

Maria pun sangat berharap ada pihak khususnya pemerintah Kabupaten Ngada agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak. 

Baca juga: Dinsos Aceh Telusuri Informasi Balita 2 Tahun Asal Aceh Dijual di Malaysia

Maria berharap ada keajaiban dari Sang Kuasa melalui tangan-tangan orang yang peduli dengan kondisi Agustinus.

Maria mengaku, dalam kondisi serba sulit itu, dirinya tetap tegar dan merawat sang anak dengan baik.

"Saya selalu berdoa dan berharap ada yang bantu. Bingung mau omong apalagi. Tolong, saya ingin Agustinus sembuh," ungkap ibu dari dua anak itu.

UPDATE : Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah Agustinus yang mengidap hidrosefalus. Sumbangkan rezeki Anda, untuk Agustinus yang membutuhkan bantuan dengan cara klik sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com