Akibatnya, Salam saat itu mengalami luka di bagian kakinya. Saat itu, Salma melihat teman-temannya yang lain terseret derasnya arus sungai.
Diduga, aliran air tersebut disebabkan oleh hujan di hulu sungai.
Ahmad Bakri, salah satu siswa SMPN 1 Turi, mengatakan, saat kegiatan susur sungai dimulai, ia berada di paling belakang.
Lalu, perlahan ia mendahului rekan-rekannya hingga dirinya berada di depan.
Bakir mengatakan, saat susur sungai kedalaman air bervariasi, ada yang sekitar 50 sentimeter dan ada pula yang satu meter.
Setelah beberapa saat menyusuri sungai, cuaca tiba-tia hujan gerimis.
"Enggak terasa, tiba-tiba air datang," katanya.
Bakir lalu berteriak agar teman-temannya tetap berpegangan yang erat pada sebuah kayu.
Selain itu, ia juga meminta teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Tak hanya itu, Bakir dan beberapa temannya yang sudah berhasil di bibir sungai, turut menolon siswa dengan akar pohon yang panjang.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya
Baca juga: Tragedi Susur Sungai, Mensos: Saya Dengar Tidak Pakai Helm dan Pelampung, Lalai Sekali
Melihat teman-temanya meminta tolong saat terseret arus Sungai Sempor, Danu Wahyu, siswa kelas 8, langsung melompat ke sungai untuk menolong.