Renza mengkhawatirkan dengan adanya potensi gempa M 8,7 yang dipicu megathrust di Samudera Hindia akan membangkitkan tsunami.
''Ketinggian tsunami bisa mencapai 10 hingga 15 meter sedangkan rendamannya ke daratan bisa mencapai 2 kilometer,'' ujar dia.
Menurut Renza potensi megathrust di Selatan Pulau Jawa memang diprediksi para peneliti bahwa ada segmen-segmen yang disebut seismic gap.
Segmen tersebut, dia melanjutkan belum ada pelepasan energi, baik dalam bentuk gempa maupun lainnya.
''Sehingga kemungkinan untuk terjadinya potensi megathrust sangat tinggi di Selatan Jawa termasuk di Selat Sunda,'' ujar dia.
''Maka dari itu, kita perlu waspada. Memang belum bisa diprediksi secara pasti tapi ada potensi,'' imbau Renza.
Baca juga: BPBD: 10 Titik Rawan Bencana di Cianjur Selatan Berpotensi Tsunami hingga Pergerakan Tanah
Terkait sesar Cimandiri, Renza menambahkan potensi gempa megathrust ini juga dapat memicu gempa sesar di darat yang sangat merusak.
Karena ada hubungan antara sesar daratan yang menjorok ke laut dengan sesar lautan.
Karakteristik sesar Cimandiri ini merupakan sesar daratan. Ada penelitian lanjutan yang menerus ke lautan di Palabuhanratu.
Namun menerusnya berapa kilometer sudah digambarkan peneliti tapi belum dikonfirmasi secara jelas dalam publikasi.
"Sesar Cimandiri menyambung ke sesar Lembang ke sesar Baribis," kata dia.
Baca juga: Ridwan Kamil Kaji Ulang Izin Pembangunan Waterboom di Sesar Lembang