Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembina Pramuka Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 24/02/2020, 08:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Tersangka dianggap tak paham menajemen risiko

Karyoto menjelaskan, dalam insiden susur Sungai Sempor, IYA dianggap tak memahami menajemen risiko.

Keahlian itu, menurut Karyoto, harus dipunyai oleh seorang pembina Pramuka.

"Padahal informasi cuaca kan bisa didapat dari BMKG. Selain itu tersangka juga tidak menghiraukan peringatan warga," katanya.

Seperti diketahui, dalam insiden tersebut jumlah siswa yang ikut susur sungai mencapai 250 siswa, dan pembina atau pemandu yang diturunkan hanya enam orang.

"Susur sungai merupakan yang cukup berat, seharusnya anak seusia SMP untuk latihan alam bukan berupa susur sungai, cukup kegiatan yang risikonya hanya kelelahan saja," katanya.

Selain itu, IYA diketahui sempat diperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di Sungai Sempor.

Namun, menurut salah satu korban selamat, peringatan tersebut tidak digubris oleh IYA.

"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita Farza Pradita, seperti dilansir dari Kompas TV.

Namun, lanjut Tita, peringatan tersebut disambut kata-kata tak enak dari pembinanya.

"Katanya, enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan, kata kakak pembinanya," ujar Tita yang merupakan salah satu siswi SMPN1 Turi Sleman, tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com