Curhatan seorang ibu ke Jokowi dalam kunjungan presiden dalam acara pembagian Surat Keterangan (SK) Perhutanan Sosial di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau menjadi perhatian pembaca.
Sementara itu, di Sleman, guru olahraga sekaligus pembina pramuka, IYA (36) ditetapkan sabagai tersangka susur sungai.
IYA merupakan penginisiasi kegiatan susur sungai. Namun, dia meninggalkan rombongan saat peristiwa tragedi susur sungai terjadi.
Berikut lima berita populer nusantara yang dihimpun Kompas.com:
Baca juga: Tragedi Susur Sungai, Guru Olahraga yang Merangkap Pembina Ditahan
Dia menceritakan bahwa masih ada alat berat milik sebuah perusahaan yang akan mengeksekusi lahannya.
Padahal, ibu tersebut merupakan salah satu penerima SK pemanfaatan lahan.
"Kalau sudah (dibuatkan SK), kenapa alat berat belum keluar dari lahan kami?" tanya ibu tersebut pada presiden.
Sontak para pejabat yang hadir pun terdiam.
Mulai dari Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sampai Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyimak dengan serius, tanpa sepatah kata pun.
Jokowi lalu meminta gubernur dan kapolda mengecek informasi itu.
"Iya, iya. Oh iya, (saya) nangkap milik PT Sebentar. Pak Gub (Gubernur Riau), nanti Pak Kapolda juga tolong dicek," kata Jokowi sambil menoleh ke belakang tempat Gubernur dan Kapolda Riau duduk di kursi.
Baca juga: Curhat Seorang Ibu ke Jokowi Ini Bikin Menteri hingga Gubernur Terdiam
Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiyana, meminta maaf atas musibah tersebut. Namun dia mengaku tak tahu terkait kegiatan itu.
"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka (pembina) tidak matur (laporan). Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," katanya.