Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Aksi Heroik 2 Siswa Selamatkan Rekannya Saat Susur Sungai | Warga Keluhkan Eksekusi Lahan kepada Jokowi

Kompas.com - 23/02/2020, 06:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aksi heroik yang dilakukan dua siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, Ahmad Bakir dan Danu Wahyu, saat kegiatan susur sungai menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Pasalnya, disaat ratusan siswa lainnya mulai panik ketika diterjang banjir, dua siswa tersebut justru masih bisa tenang dan berhasil menyelamatkan sejumlah rekannya dengan benda yang ada di sekitar.

Sementara di Siak, Riau, seorang warga mengeluh kepada Presiden Joko Widodo, saat acara penyerahan Surat Keterangan (SK) Perhutanan Sosial.

Keluhan yang disampaikan itu terkait upaya eksekusi lahan mereka yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).

Berikut ini lima berita populer nusantara:

1. Aksi heroik siswa SMP saat susur sungai

Danu Wahyu siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus peaerta susur sungai. Danu sempat sepontan melompat ke sungai untuk memolong temanya yang tengelam.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Danu Wahyu siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus peaerta susur sungai. Danu sempat sepontan melompat ke sungai untuk memolong temanya yang tengelam.

Dua siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Ahmad Bakir dan Danu Wahyu, selamat dalam peristiwa susur sungai yang berujung petaka di Sungai Sempor, Sleman, pada Jumat (21/2/2020).

Tak hanya selamat, mereka juga berhasil menolong sejumlah rekannya yang hanyut saat diterjang banjir di sungai tersebut.

Untuk melakukan pertolongan kepada sejumlah siswa yang hanyut itu, mereka memintanya untuk tidak panik.

Tak hanya itu, mereka juga memanfaatkan benda di sekitarnya untuk melakukan upaya evakuasi.

"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," kata Bakir.

Baca juga: Kisah Heroik 2 Siswa Selamatkan Rekannya Saat Susur Sungai, Bakir Lempar Akar dan Danu Lompat ke Sungai

2. Keluhan warga kepada Jokowi soal eksekusi lahan

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembagian sertifikat tanah kepada warga di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3). Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat lahan kepada 15.000 orang , jumlah tersebut adalah yang paling banyak dibandingkan dengan jumlah sertifikat yang pernah dibagikan Jokowi selama menjabat Presiden RI. ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembagian sertifikat tanah kepada warga di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3). Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat lahan kepada 15.000 orang , jumlah tersebut adalah yang paling banyak dibandingkan dengan jumlah sertifikat yang pernah dibagikan Jokowi selama menjabat Presiden RI.

Presiden Joko Widodo menyerahkan SK Perhutanan Sosial di di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (21/2/2020).

Disaat pembagian SK tersebut, seorang ibu perwakilan kelompok masyarakat dari Kabupaten Pelalawan, mengeluh kepada Jokowi.

Pasalnya, lahan perkebunan sawit di Desa Gondai, Kabupaten, Pelalawan, akan dieksekusi oleh DLHK.

Karena itu, ia mempertanyakan fungsi dari SK yang dibagikan Presiden tersebut kepada masyarakat.

"Kalau sudah ada SK, kenapa alat berat belum keluar dari lahan kami?" tanya ibu tersebut kepada Jokowi.

Baca juga: Warga kepada Jokowi: Kalau Sudah Dapat SK, Kenapa Alat Berat Masih Ada di Lahan Kami?

3. Siswi SMP disuntik KB 

Sarkum tersangka pencabulan siswi SMP di Brebes saat dipindahkan polisi dari Mapolsek Bumiayu ke Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Sarkum tersangka pencabulan siswi SMP di Brebes saat dipindahkan polisi dari Mapolsek Bumiayu ke Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020)

Kasus penyekapan dan pencabulan yang dilakukan oleh pasangan suami istri, Sarkum (51) dan Puroh (30) di Brebes, Jawa Tengah, terhadap siswi SMP menemukan fakta baru.

Selain mereka mengiming-imingi korban dengan uang sebesar Rp 5 juta, pelaku juga memaksa korban untuk disuntik KB.

Tujuannya agar saat pelaku melancarkan aksi bejatnya, korban tidak hamil.

Tidak hanya dipaksa untuk melayani nafsu, korban juga diajak berhubungan badan dengan cara threesome oleh pasutri tersebut.

"Yang meminta hubungan badan bertiga itu istrinya," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Brebes Iptu Puji Haryati, di Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Suami Istri Sekap Siswi SMP dan Paksa Threesome, Dipaksa Suntik KB hingga Janji Beri Rp 5 Juta

4. Kepala SMPN 1 Turi Tidak Tahu kegiatan Susur Sungai

Kepala SMP Negeri 1 Turi, Sleman Tutik Nurdiyana (memengang mik) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Kepala SMP Negeri 1 Turi, Sleman Tutik Nurdiyana (memengang mik) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).

Kegiatan Pramuka dengan agenda susur sungai yang dilakukan SMPN 1 Turi, Sleman, pada Jumat (21/2/2020), sedikitnya menewaskan 8 orang siswa dan dua lainnya hingga saat ini belum ditemukan.

Meski melibatkan ratusan anak dalam kegiatan itu, Kepala SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiyana justru mengaku tidak tahu.

Alasannya, karena saat kegiatan tersebut dilakukan tidak ada laporan yang disampaikan oleh guru pendamping kepadanya.

"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan). Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," katanya.

Baca juga: 8 Siswa Tewas, Kepala SMP Turi Mengaku Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai

5. Guru SMP ditetapkan tersangka kasus susur sungai

Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).dok BNPB Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).

Polisi mengusut tragedi susur sungai yang dilakukan SMPN 1 Turi, Sleman.

Pasalnya, dalam kegiatan Pramuka tersebut menewaskan 8 orang siswa dan dua orang lainnya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.

Dari 13 saksi yang dilakukan pemeriksaan, polisi menetapkan pembina Pramuka yang sekaligus guru di sekolah tersebut sebagai tersangka.

"Kita telah menaikan salah satu dari saksi itu dengan inisial IYA menjadi tersangka. Sampai dengan saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan, BAP sebagai tersangka," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2020).

Baca juga: Kasus Susur Sungai di Sleman, Polisi Periksa 13 Saksi, Pembina Pramuka Jadi Tersangka

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Wijaya Kusuma, Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin, Farid Assifa, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com