Makwan juga menjelaskan, saat ini masih proses penacrian terus dilakukan di sepanjang aliran Sungai Sempor.
Baca juga: 6 Siswa SMP Turi Tewas Hanyut di Sungai, BPBD: Anaknya Belum Pulang Segera Lapor
Ratusan siswa SMPN 1 Turi terseret arus saat melakukan kegiatan pramuka dengan agenda susur Sungai Sempor.
Menanggapi peristiwa itu, Bupati Sleman Sri Purnomo menyebut, kegiatan itu merupakan kecerobohan pihak sekolah. Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.
"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat.
Menurut Bupati Sleman, di saat musim penghujan, kegiatan Pramuka bisa dilaksanakan di dalam sekolah bukan di lokasi berbahaya seperti di sungai.
"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.
Baca juga: Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai, Bupati Sleman: Kecerobohan Sekolah
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta pihak penyelenggara untuk bertanggung jawa atas peristiwa ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai.
"Saya mohon pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini. Itu saja yang bisa saya sampaikan, dengan sangat sedih dan rasa prihatin," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunjogja.
Ia pun tak habis pikir kegiatan susur sungai yang digelar pihak penyelenggara. Pasalnya, kegiatan tersebut harus digelar saat musim penghujan seperti saat ini.
"Saya juga prihatin, kenapa justru musim hujan ada aktivitas menyusuri sungai," tegasnya.
Baca juga: Tragedi Susur Sungai Sempor, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pimpinan Sekolah Bertanggungjawab
Adanya peristiwa ratusan siswa hanyut saat sisir Sungai Sempor, tim gabungan dari Dinas Kesehatan Sleman dan beberapa universitas di Yogyakarta mendirikan posko psikologi.
Posko psikologi itu didirikan di SMP Negeri 1 Turi dan Puskemas Turi. Posko ini disiagakan untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban.
"Ya, kita sifatnya melakukan pendampingan kepada para survivor, para penyintas. Intinya kita mencoba membantu menyetabilkan emosinya," ujar Walid, koordinator relawan psikolog saat ditemui di SMP Negeri 1 Turi.
Sambungnya, para psikolog ini gabungan dari Dinas Kesehatan dan beberapa universtas di Yogyakarta. Termasuk para mahasiswa Magister Profesi.
"Personel ada sekitar 20-an orang," urainya.
Baca juga: 2 Posko Psikologi Didirikan untuk Dampingi Keluarga dan Korban Susur Sungai
Sumber KOMPAS.com: (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Farid Assifa, Michael Hangga Wismabrata, Setyo Puji, Candra Setia Budi, Phytag Kurniati, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Areif)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.