Menurut Adhitya, pengusaha properti harus melihat perkembangan tersebut. Apalagi Jember sebagai kota ketiga di Jawa Timur yang warganya melek digital.
“Mobilitas milenial tinggi, generasi muda butuh akses yang cepat,” kata Adhit.
Selain itu, perbankan juga harus melihat perubahan gaya hidup ini.
Bila dulu yang mudah mendapatkan kredit perumahan adalah warga yang memiliki status pekerjaan tetap, sekarang sudah berubah.
“Seperti apa kepercayaan perbankan pada generasi milenial yang tidak punya pekerjaan tetap, tapi start up,” kata dia.
Menurut Adhit, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan penyewaan rumah atau apartemen.
Milenial biasanya tidak akan menetap pada satu kota, namun berpindah untuk mencari karir yang lebih baik.
“Saya tidak yakin milenial orangnya statis, mereka masih muda, teknologi terus berubah,” ujar Adhit.
Menurut Bagus, milenial baru akan memutuskan membeli rumah setelah empat kali pindah kerja, hingga menemukan karir yang bagus.
“Milenial mobilitasnya tinggi, dia tidak berpikir secara spasial atau lokal, dia mencari penghargaan atas potensi dirinya,” pungkas Adhit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.