Namun, bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti melalui website, media sosial hingga aplikasi. Salah satunya seperti aplikasi BTN Properti sebagai wadah penjualan rumah.
Dalam aplikasi itu, apabila mengeklik fitur pencarian, akan muncul berbagai foto perumahan beserta harga, kavling yang tersedia hingga biaya KPR.
Selain itu, juga alamat perumahan, luas tanah dan bangunan, fasilitas, kavling yang tersedia dan nama developer hingga nomor kontaknya.
Adhimsyah Lutfi, pengusaha properti Rembangan Hill Residence mengatakan, aplikasi BTN properti itu memudahkan developer untuk memasukkan produk perumahan.
Menurut dia, promosi perumahan bagi milenial lebih mudah seiring banyaknya inovasi digital.
Dia mengatakan, upaya menggaet milenial agar membeli rumah dilakukan dengan cara kekinian, yakni yang sesuai dengan gaya hidup milenial.
“Tahun 2019 pembeli kami 70 persen milenial,” kata dia.
Branch Manager BTN Jember Holiosri menambahkan, dalam menggaet milenial, pihaknya melakukan inovasi produk dan inovasi digital berupa KPR Gaeesss.
Produk tersebut memberikan kemudahan uang muka ringan minimal 1 persen, tenor kredit 20 tahun, serta biaya provisi dan administrasi yang mudah.
Gaya hidup dan kebutuhan milenial dalam mencari rumah
Adhitya Wardono, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember menilai, rumah yang diinginkan milenial hari ini berbeda dengan yang dulu.
Saat ini, banyak milenial mencari rumah yang bisa sekaligus juga menjadi tempat kerja.
“Pengusaha properti juga harus mengamati perubahan gaya hidup ini,” kata dia.
Menurut Adhitya, generasi sekarang sudah melek teknologi, sehingga konsep rumah harus ramah pada teknologi.
“Mereka tidak lagi bekerja di kantoran, tapi di rumah. Sehingga perlu hunian yang mudah mendapatkan akses teknologi dan tranportasi yang terintegrasi,” papar dia.
Dia mengatakan, ketika semua sudah terintegrasi, harga rumah juga akan mengikuti.