Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi Milenial Membeli Rumah di Era Digital

Kompas.com - 22/02/2020, 07:35 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Setelah menemukan beberapa pilihan rumah melalui aplikasi, Don melakukan survei ke sejumlah perumahan di Jember.

Ada lima perumahan yang didatanginya, mulai dari perumahan Kebonsari Village, Puri Bunga Nirwana I dan II hingga Rich Village.

Terlebih dulu, Don memastikan developer perumahan itu profesional, memiliki pengalaman dan terbukti sukses.

“Karena akhir-akhir ini marak kasus penipuan perumahan syariah fiktif,” ujar dia.

Setelah melihat kualitas bangunan di beberapa perumahan, Don memutuskan untuk membeli satu unit rumah.

Adapun pertimbangannya, Don melihat uang muka yang ringan, rumah yang cukup luas, akses jalan yang dekat kota dan tidak macet, serta akses internet terjangkau dan fasilitas umum yang memadai.

Don membeli rumah tipe 48 seharga Rp 270 juta.

Namun, pembelian diangsur selama 20 tahun dengan cicilan Rp 2,4 juta per bulan melalui Bank BTN.

Uang muka ringan, hanya Rp 6,5 juta.

Setelah proses pembelian selesai, Don langsung mengurus administrasi untuk membeli rumah tersebut.

Tak butuh waktu yang lama dan berbelit. Bahkan, proses wawancara oleh petugas Bank BTN pusat melalui telepon.

“Kalau belum nikah dan tidak pernah kredit mudah,” tambah Don.

Menjual rumah tak lagi manual

Selain membeli, menjual rumah kini tak lagi dilakukan secara manual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com